Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sahabatku, Inilah 5 Prinsip Doa dalam Meminta Pertolongan kepada Allah

12 Juni 2021   22:21 Diperbarui: 12 Juni 2021   22:37 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prinsip dalam Berdoa kepada Allah. Gambar oleh Bahril Ilmiwan dari Pixabay

Tiap-tiap insan di dunia ini pasti pernah berdoa, bahkan sering. Alangkah sombongnya seorang manusia ketika dirinya enggan untuk meminta pertolongan kepada Allah. Tiada mungkin diri ini bisa tersenyum semringah tanpa bantuan dari Allah. Pun demikian dengan segunung hal lainnya.

Maka dari itulah, ketika seseorang sedang jatuh sejatuh-jatuhnya, air mata sering ikutan jatuh karena semakin sadar akan pentingnya kehadiran dan bantuan dari Sang Pencipta. Tapi ketika diri sedang bahagia, apakah masih sering berdoa? Semoga begitu.

Dalam melantunkan doa seraya bermunajat kepada Allah, sudah barang tentu tiap orang menginginkan agar doanya dikabulkan. Segera, bahkan kalau bisa itu secepatnya. Tidak jarang pula, keterlambatan pengabulan doa malah membuat seorang hamba kecewa, dan kesal.

Apakah Allah enggan mengabulkan doa seorang hamba? Nyatanya, kalimat sami'ud du'a tidaklah sesederhana itu. Allah tidak sekadar (pasti) mendengar doa para hamba-Nya, karena Allah juga sudah menyiapkan kisah terbaik untuk kita perankan.

Meski begitu, sahabatku, ada 5 prinsip utama yang harus dimiliki seorang hamba saat berdoa, meminta pertolongan kepada Allah.

Adanya kelima prinsip ini merupakan salah satu bukti bahwa diriku dan dirimu benar-benar serius dalam berdoa, serta mempersiapkan yang terbaik ketika doa tersebut dikabulkan.

Pertama, Yakin

"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu" QS Al-Mu'min ayat 60.

Potongan ayat di atas adalah penegas bahwa Allah adalah Maha Pengabul Doa. Tapi, doa yang mana dulu nih?

Dalam tafsir Muyassar, kalimat Ud'uunii (Berdoalah kepada-Ku) merupakan perintah Allah untuk mengesakan alias memohon doa hanya kepada Allah. Ketika doa seseorang susah sesuai dengan ketentuan itu, maka konsekuensinya adalah doa akan terkabul.

Sesederhana itukah? Tentu saja. Tapi kuncinya adalah yakin. Allah yang berkalam, maka sudah pasti itu benar, dan doa bakal dikabulkan.

Allah menyapa hamba-Nya dengan mesra syahdan meminta untuk "Berdoalah kepada-Ku". Masa iya seorang hamba malah enggan untuk melantunkan doa. Itulah mengapa mereka yang tidak mau berdoa adalah orang-orang yang sombong.

Kedua, Khusyuk

Selain yakin dalam berdoa, seorang hamba juga diminta untuk khusyuk. Detailnya, khusyuk bisa datang dalam dua situasi.

Situasi pertama yaitu ketika kita melakukan perenungan mendalam terhadap suatu masalah. Rasanya masalah itu begitu berat, menyayat hati, sehingga didapatkanlah kesimpulan bahwa kita benar-benar butuh dengan Allah.

Sedangkan situasi kedua yaitu ketika seorang hamba tidak khawatir dan tidak pula bersedih hati sebagaimana yang ditegaskan dalam QS Yunus ayat 62.

Khusyuk dalam berdoa. Gambar oleh Aamir Mohd Khan dari Pixabay
Khusyuk dalam berdoa. Gambar oleh Aamir Mohd Khan dari Pixabay

Artinya, khusyuk adalah situasi ketika seorang hamba sungguh-sungguh dalam berniat, menghadirkan hati, serta menghambakan diri kepada Allah. Dalam berdoa, khusyuk juga merupakan kunci bahwa sebenarnya doa kita ini sungguh-sungguh, atau malah niatnya serong.

Ketiga, Ikhlas

Nah, sekarang kita masuk ke perilaku ikhlas sebagai salah satu prinsip dalam meminta pertolongan kepada Allah. Sebagaimana yang kita ketahui, ikhlas itu rela, dan kerelaan itu bermuara kepada perilaku menerima segala ketetapan Allah SWT.

Orang yang mengaku dirinya ikhlas sejatinya belum tentu dirinya benar-benar ikhlas. Alhasil, dalam kaitannya dengan doa, prinsip ikhlas di sini ialah, situasi ketika seseorang menerima ketetapan Allah atas doanya.

Siap ketika doanya dikabulkan, dan siap pula ketika doanya diganti oleh Allah dengan sesuatu yang ia butuhkan.

Keempat, Sabar

"Jadikanlah Sholat dan Sabar Sebagai Penolongmu"

Perilaku sabar sesungguhnya bukanlah perilaku kaleng-kaleng. Ketika telah keluar kalimat "kesabaranku telah habis; kesabaranku ada batasnya", maka secara tidak langsung orang itu sudah keluar dari jalur perilaku sabar.

Begitulah, sabar adalah cahaya dan cahaya itu akan semakin terang ketika seseorang terus melatih diri untuk mengasah hati.

Dalam berdoa, sabar sangat penting karena kita harus menyadari bahwa Allah telah menyiapkan waktu yang pas untuk pengabulan doa kita. Bisa cepat, bisa lambat, juga bisa diganti. Kolaborasi perilaku yakin, khusyuk, dan ikhlas bakal semakin menguatkan kesabaran diri.

Nyatanya, pengabulan doa bukanlah tentang waktu melainkan tentang kebutuhan kita.

Kelima, Pasrah

Ikhlas, sabar, lalu pasrah. Agaknya ketika kata-kata tersebut terdengar seperti satu paket dan sulit untuk dipisahkan.

Mengapa begitu? Doa dalam hubungannya dengan perilaku pasrah bakal tidak jauh-jauh dari permasalahan rezeki, karir, masalah, keinginan, anak, istri, suami, pendidikan, dan lain sebagainya.

Terhadap berbagai hal yang kusebutkan tadi, bukankah ada kepasrahan di belakangnya?

Pasrah dalam berdoa. Gambar oleh Samer Chidiac dari Pixabay
Pasrah dalam berdoa. Gambar oleh Samer Chidiac dari Pixabay

Semisal, perilaku seorang pedagang online yang pasrah dengan rezeki. Dirinya akan selalu menimba semangat untuk promosi, sedangkan rezekinya, siapa pelanggan yang bakal tertarik untuk membeli barang jualannya ia serahkan kepada Allah.

Benar. Pasrah di sini bukan sekadar berserah diri tanpa ada embel-embel ikhtiar. Doa pula demikian.

Pasrah adalah prinsipnya orang-orang yang bertawakal kepada Allah dengan cara "tidak menebak dan mendikte hasil". Dengan demikian, selama seseorang meninggikan sikap berserah diri yang disertai dengan ikhtiar, insyaAllah niatnya tetap tulus tanpa modus.

***

Berdoa meminta pertolongan kepada Allah. Gambar oleh Sleyman Karaka dari Pixabay
Berdoa meminta pertolongan kepada Allah. Gambar oleh Sleyman Karaka dari Pixabay

Yakin, khusyuk, ikhlas, sabar, dan pasrah. Sahabatku, kelima prinsip tersebut akan semakin mantap ketika ikhtiarnya maksimal juga disertai dengan doa maksimal.

Selain memeras keringat, seorang hamba juga perlu mengulang-ngulang doa. Mengulang-ulang doa itu laksana kita mengayuh sepeda. Makin dikayuh, makin dekatlah kita ke tempat tujuan. Bismillah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun