HDD memiliki lengan mekanik dan membaca data di atas piringan magnetik, sedangkan SSD bekerja layaknya USB Flash Drive di mana datanya disimpan dalam microchips. Dengan demikian, kerja SSD di laptop/notebook bakal meminimalkan kebisingan.
O ya, hanya butuh waktu tidak sampai 2 jam untuk menggantikan HDD ke SSD untuk laptop. Karena aku penasaran dengan perbedaan speed-nya, maka langsung saja kuminta si teknisi untuk menginstalkan Windows 10 dan Microsoft Office 2016.
Hasilnya?
Setelah kucoba, ternyata memang benar! Kinerja laptopku jadi lebih gesit. Hanya butuh waktu 5-8 detik bagiku untuk menghidupkan laptop (booting), sedangkan proses shut down-nya hanya 3-5 detik saja.
Aku sumringah waktu itu. Terang saja, seingatku, dulu laptopku yang masih baru membutuhkan waktu 20-40 detik untuk booting menggunakan Windows 7. Sedangkan sekarang, hanya cukup 5 detik saja. Artinya, SSD mendulang kecepatan booting laptop hingga 10x lipat daripada HDD.
O ya, apakah kalian tidak penasaran mengapa kok aku hanya membeli SSD dengan kapasitas 120GB saja? Padahal, aku sebaiknya beli SSD dengan kapasitas penyimpanan 320GB atau bahkan 1 tera, kan?
Nah. Aku tidak mau membuang harddisk-ku. Karena perangkat DVD di laptopku sudah rusak, alhasil aku mencopot perangkat DVD laptop dan meletakkan HDD di sana. Dengan demikian, sekarang laptopku memiliki kapasitas 120 GB SSD + 320 GB HDD. Jadi dobel!
O ya, sebagai penutup, kelebihan lain yang kurasakan setelah menggunakan perangkat penyimpanan SSD di laptop adalah, kerja mesin laptopku lebih adem karena sangat minim suara bising. Selain itu, laptopku yang biasa-biasa saja ini jadi tidak cepat panas.
Nah, jika sekarang laptopmu terasa lemot walaupun sudah sering install dan service, aku sarankan jangan terburu-buru menyalahkan spesifikasi laptop yang enggak kuat "angkat beban". Kamu bisa maksimalkan kinerja laptop dengan SSD agar laptopmu lebih gesit.
Salam.