Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Inter Milan, Scudetto, dan Desiran Awan Mendung Kebangkrutan

12 Mei 2021   11:52 Diperbarui: 12 Mei 2021   17:13 1535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukaku tidak nongol dalam foto saat sesi post match celebration bakda Laga kontra Sampdoria (09/05/2021). Foto: Inter.it

Setelah menjalani performa naik-turun di awal musim, gagal lolos dari fase grup Liga Champions, kontroversi ala Conte, hingga kalah 3-2 oleh Sevilla di ajang Europa League, akhirnya kisah Serie A Musim 2020/2021 bakal berakhir manis bagi Inter Milan.

Ya, sudah bisa ditebak bahwa akhir dari kisah Handanovic pada tahun ini adalah scudetto. Mini puncaknya adalah "pasillo de honor" alias sambutan penghormatan di kala Inter Milan menjamu Sampdoria di San Siro (09/05/2021).

Tidak tanggung-tanggung, bahkan pelatih Sampdoria, Claudio Ranieri ikut menyambut serta memberi applause kepada segenap pemain Inter Milan yang memasuki lapangan pertandingan.

Para pemain Inter yang memasuki lapangan terlihat sangat bahagia karena penantian 11 tahun non-gelar bakal terbayar lunas pada musim ini.

Demikian pula dengan Conte. Selain sempat dipeluk oleh Ranieri, laga pekan ke-35 kontra Sampdoria merupakan laga ke-200 Conte di Serie A sebagai pelatih.

Antonio Conte dan Claudio Ranieri saat sesi Guard of Honour. Foto: Inter.it
Antonio Conte dan Claudio Ranieri saat sesi Guard of Honour. Foto: Inter.it
Bahkan, Conte pun dinobatkan sebagai ahli taktik dengan catatan apik terbanyak dari 200 pertandingan pertama di Italia, yaitu dengan 136 kemenangan.

Padahal kompetisi Serie A musim 2020/2021 masih menyisakan 3 laga lagi, tapi Romelu Lukaku dan segenap pemain sudah keduluan sumringah.

Terkhusus pada laga kontra Sampdoria, para pemain yang jarang nongol di lapangan seperti Ionut Radu dan Pinamonti pun disilakan untuk tampil pada babak kedua.

Di antara keduanya, Pinamonti-lah yang paling bahagia bahkan sempat meneteskan air mata karena turut menyumbang gol atas kemenangan 5-1 Inter atas La Samp.

Berkisah tentang scudetto, keberhasilan ini diraih ketika musim kedua Antonio Conte menakhodai Nerazzurri.

Jelas harapan dari fans dan manajemen menambah beban Conte di tahun keduanya, terlebih lagi sejak Inter gagal berbicara lebih banyak di dua kompetisi elit Eropa. Namun, kala wawancara pascalaga kontra Sampdoria, Conte berterus terang meluapkan kisah pasukannya.

"Kepuasan yang luar biasa - Inter belum memenangkan Scudetto selama 11 tahun, jadi wajar jika kami dan fans kami sekarang begitu putus asa untuk merayakan sesuatu yang telah lama kami tunggu-tunggu untuk lakukan. Kami dengan senang hati memberikan kegembiraan ini kepada mereka. Kami terus melakukan hal-hal luar biasa, kami memiliki 85 poin dan belum pernah kalah sejak pertandingan tandang melawan Sampdoria," ujar Conte seperti yang dikutip di laman resmi Inter.it

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun