Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Samber THR Kompasiana 2021 dan Perjuanganku Mengusir Rasa Malas bin Kantuk

8 Mei 2021   22:41 Diperbarui: 8 Mei 2021   23:07 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Samber THR Kompasiana 2021 dan segenap perjuanganku dalam suka dan duka. Diolah dari sumber: Kompasiana dan Dokpri

Sebetulnya sejak awal pengumuman event Satu Ramadan Bercerita (Samber) Tebar Hikmah Ramadan (THR) Kompasiana 2021 aku sungguh dihampiri segudang suka duka bin dilema.

"Tahun ini aku ikut atau enggak, ya?"

Benar. Ada segudang pertimbangan mulai dari kesibukan persiapan akreditasi sekolah, bimbingan penelitian, hingga waktu tambahan untuk ibadah.

Bukannya aku merasa tak sempat, namun berbagai kegiatan tersebut memang menguras waktu. Belum lagi dengan lelah perjalanan yang menempuh hingga beratus-ratus kilometer setiap hari (kecuali Minggu). Wah! Pada bulan Ramadan, rasa capek itu benar-benar terasa.

"Sabar!"

Ahsiyyap! Jikalau tak sabar, barangkali aku sudah berhenti ikut Samber pada hari perdana event ini dibuka.

Tapi, biar bagaimanapun, Samber kali ini adalah Samber keduaku di Kompasiana. Setidaknya aku sudah punya pengalaman, bayang-bayang, hingga segenap rasa pengusir grogi.

Tambah lagi dengan tawaran hadiah yang bakal membuat mataku berkilau. Ah, langsung saja semangat diri segera bertumbuh.

Walaupun begitu ceritanya, tetap saja!

Lho, kan bisa ditulis dengan pendekatan yang bersebrangan, Zy?

Benar. Tapi, sejujurnya aku menyukai sesuatu yang berbeda. Ketika orang bahas A, aku bahas B. Maka dari itulah, salah satu strategiku menempuh event Samber THR Kompasiana adalah dengan tidak membaca artikel Kners lainnya terlebih dahulu.

Tapi, kan, aku sering menulis dan posting pada malam hari?

Iya. Benar. Itu semua gara-gara aku dihampiri segenap rasa malas dan kantuk.

Seusai ibadah, aku pun tertidur. Tepatnya memaksa mata untuk terpejam karena juga ada rasa capek yang tertinggal gegara baru pulang dari luar kota.

Eh, aku tidak bisa tidur. Jam 10 malam aku malah berasa kelaparan dan ingin melek terus. Sejenak, aku langsung ingat dengan event Samber syahdan kupikir-pikir lagi sembari bertanya kepada hati:

"Aku sudah ikut Samber THR, aku sudah memulai. Kalau aku berhenti di tengah jalan, sudah pasti aku kecewa. Tapi, bukankah berhenti atas sesuatu yang telah kumulai itu rasa kecewanya lebih guedeee.....?"

Sontak saja kuhidupkan laptop, kubikin kopi dengan campuran gula semut aren, lalu kuselesaikan tema harian tersebut. Sejak hari itu, aku sedikit lebih semangat mengikuti Samber THR Kompasiana 2021 walau di tengah beban kerja dan kesibukan yang menggunung.

Tapi, ketika memasuki tema esai Foto dan menu berbuka puasa, rasa malasku kembali datang. Sebelum memulai, aku sudah keduluan berpikir bahwa waktuku tidak akan cukup.

Aku seringkali baru bisa menulis di atas pukul 9 malam, dan rasanya malas sekali untuk edit-edit video.

Aduhai! Mengapa pula admin K menghadirkan mystery topic dan mystery challenge! Bahkan aku makin jengkel ketika kedua mystery tersebut berjejer alias berurutan dalam dua hari. Hadeeeh! Berat. Beraaaat!

Tepatnya pada event Samber ke-24 pada hari Jumat, 07 Mei 2021 kemarin.

Aku sempat melirik tema tersebut seusai Subuh, namun jam 7 pagi aku harus segera bertemu dosen di kota Bengkulu. Sewaktu pergi ke kampus, sontak aku melupakan tema tersebut dan lebih berharap-harap cemas agar perjalananku tak berakhir dengan di-ghosting oleh dosen.

Alhamdulillah! Akhirnya aku bertemu dengan dosen tersebut, tapi hanya sebentar saja, bahkan tidak sampai 5 menit. Jadi, terkadang aku lucu dan kesal sendiri. Masa sih waktu 2,5 jam perjalanan dengan menempuh 90 KM balasannya hanya 5 menit saja. Hahaha

Seusai urusan di kampus, aku duduk sebentar seraya beristirahat. Lima belas menit kemudian aku langsung pulang ke Curup, dan saat tiba di liku 9 di Bengkulu Tengah, aku beristirahat.

Rehat sejenak di liku 9 Bengkulu Tengah. Dok. Ozy V. Alandika
Rehat sejenak di liku 9 Bengkulu Tengah. Dok. Ozy V. Alandika

Aku sangat mengantuk pada waktu itu, dan ingin rasanya aku tertidur. Tapi, aku terus menjaga mata, takutnya kalau tertidur, nanti motorku lenyap!

Sembari melirik tikungan curam, aku pun kembali mengajak diri untuk memikirkan ide event Samber hari itu. Lama aku berpikir, tapi tidak juga ketemu si dia ide. Bahkan aku sampai berbaring karena disapa oleh rasa lelah.

Lagi-lagi ingin sekali rasanya aku tidur sebentar di sana, tapi beberapa saat kemudian datang Om Om tukang sayur yang menyapaku seraya bertanya:

"Dari Bengkulu yo Bang? Ado razia dak tadi di bawah sano?"

Rasa kantuk hilang, aku pun langsung ngobrol sebentar dengan Om Om tukang sayur syahdan langsung pulang ke Curup. Apa kabar ide? Masih Zonk!

Sudah kuputuskan, akhirnya aku nulis ala curcol dengan judul:

"Dulu Aku Terobsesi Beli Baju Baru, tapi Sekarang Lebih Tertarik Menabung untuk Sewa "Tenda Biru""

Beres! Tapi, lagi-lagi aku bisa menuntaskan tulisan itu pada malam hari. Bukan satu tulisan itu saja melainkan hampir seluruh tulisan event Samber THR. Kalau tema edukasi dan puisi, aku terkadang tidak perlu berpikir keras karena fenomena tersebut dekat denganku.

Pada event Samber THR Kompasiana kali ini aku lebih banyak belajar tentang bagaimana caranya memotivasi diri serta memanajemen waktu dengan baik.

Menulis tiap hari tanpa bolong itu sejatinya bukanlah tantangan yang kaleng-kaleng karena di saat itu pula diri ini mulai sadar dengan betapa nikmatnya waktu istirahat.

Namun, di sisi yang sama, ketangguhan diri seorang Kompasianer benar-benar diuji. Ujian tersebut bernama konsistensi sebagai buah dari pilihan diri karena kemarin sudah memulainya.

Jadi? Aku ucapkan terima kasih kepada Kompasiana yang tahun ini menghadirkan tantangan Samber THR yang BERAT, tantangan yang bisa membuat masing-masing Kompasianer "naik kelas" melatih konsistensi.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun