Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pelajaran dari Burung Kolibri untuk Ramadan: "Terbang" Mundur demi Merengkuh Takwa

14 April 2021   23:07 Diperbarui: 14 April 2021   23:26 2603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Coronavirus. Gambar oleh enriquelopezgarre dari Pixabay

Di sinilah ada mindset nyali dalam beribadah yang agak timpang. Perjuangan beribadah kepada Allah tidaklah dimaknai sesempit dan senekat itu.

Sebagaimana dulu ada wabah Tha'un di masa kekhalifahan Umar bin Khattab, umat di kala itu diminta untuk tidak bepergian. Berbarengan dengannya, dikuatkan pula dengan hadis Nabi "Tidak boleh berbuat mudharat dan hal yang mendatangkan mudharat".

Artinya, nyali yang berani seraya menganggap covid-19 itu tidak berbahaya adalah nyali yang salah, bukan?

Akhirnya, kembali lagi kepada pelajaran dari burung kolibri bahwasannya mindset nyali dalam beribadah perlu untuk ditata. Burung kolibri dengan berani menyerang musuh yang mengusik itu sejatinya seirama dengan kita yang dengan gagah berani mencegah kekejian dan kemungkaran.

Tidak ada satu ibadah pun yang mengajak para pelakunya untuk mendapat mudharat. Maka dari itulah yang kiranya membahayakan dilarang untuk didekati.

***

Kisah dan perjuangan Ramadan tahun lalu sungguh layak untuk kita "kunjungi". Meski begitu, tidak sedikit pula dari kita yang terlupa terhadap mindset maupun sikap yang sepele. Sepele tapi krusial, dan dalam kelanjutannya bakal mengganggu proses merengkuh takwa.

Beruntung Allah hadirkan burung kolibri yang dengan kecil dan mungilnya mampu mengajak kita untuk belajar dan terbang mundur ke Ramadan tahun lalu. Mundur untuk berbenah, lalu terbang lagi menyongsong takwa. Bismillah.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun