Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Sarjana Pendidikan tapi Kerja sebagai Kontraktor di Pabrik, Apa Kata Emak?

27 Maret 2021   20:38 Diperbarui: 28 Maret 2021   11:30 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tren Penduduk Bekerja Lulusan Universitas tahun 2020. Dok. BPS

Emak mengiyakan, dan beliau tidak sedikit pun bertanya tentang tujuan awal mengapa aku merantau. Aku terlupa hari itu, soalnya diri ini sudah tidak semangat lagi. 

Ada 1 hal tentang resign yang selalu aku ingat hingga hari ini, yaitu aku mengantarkan surat pengunduran diri tepat di tanggal ulang tahunku. Hahaha.

Sesampainya di tanah kelahiran, bahkan hingga sekarang, aku semakin menyadari bahwa pekerjaan "salah profesi" tidak selamanya buruk, tapi juga tidak selamanya baik.

Kukatakan tidak selamanya buruk karena berbagai profesi apa pun di luar bidang yang dikuasai dapat kita jadikan sebagai batu loncatan menuju profesi yang kita inginkan, sedangkan profesi batu loncatan tidak selamanya baik karena belum tentu menawarkan prospek yang terang.

Meski begitu, apa pun profesinya, aku tidak bisa memungkiri kata Emak.

Kata Emakku, beliau bangga dengan pekerjaan yang didapat secara halal, mampu memberikanku ruang gerak yang lebih luwes untuk menebar kebaikan, tidak pakai sogok-sogok, juga tidak lewat jalur "orang dalam".

Jadi, tidak ada yang salah dengan profesiku di tahun-tahun sebelumnya, walaupun profesi tersebut bertentangan dengan ijazahku yang bertuliskan sarjana pendidikan. Kata Emak, boleh kok!

Salam.
Ditulis oleh Ozy V. Alandika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun