Tidak terasa, ya, ternyata sudah dua tahun saya mengajar di Sekolah Dasar. Bila diingat-ingat lagi, mengajar SD merupakan pengalaman baru bagi saya. Terang saja, 3 tahun yang lalu saya sudah betah mengajar di sebuah SMP favorit (SMP Rujukan) di kota Curup.
Tapi, takdir seakan meminta saya untuk memerankan kisah yang lain, yaitu pindah tugas mengabdi ke SD untuk mencerdaskan generasi bangsa yang masih imut-imut.
Setelah sempat melakukan survei lokasi pada tahun 2019, alhasil saya dapatkan fakta-fakta yang berbeda hingga menyentuh angka 360 derajat.
Kemarin saya biasa mengajar siswa hingga 1.000-an orang, sekarang berubah menjadi hanya 50 anak.
Kemarin saya biasa mengajar dengan dukungan sinyal internet kencang hingga ke ruang kelas, tapi sekarang bawa smartphone ke SD hampir tak memiliki manfaat.
Kemarin saya biasanya bisa tiba ke sekolah dalam waktu 10-15 menit saja, sekarang malah butuh waktu 50 menit-1 jam barulah kemudian sampai ke sekolah.
Cukup menantang, bukan? Tentu saja. Tidak hanya cara dan gaya mengajar yang berubah, diri ini pun dituntut beradaptasi demi menghadapi segala keadaan baru yang berbeda dengan sekolah lama.
Meski demikian, proses adaptasinya malah seru kok! Bahkan, saya hampir setiap hari dihampiri berbagai hal unik dan seru ketika berada di sekolah. Adapun keseruan yang nyaris tidak saya dapatkan di sekolah lain meliputi:
1. Diserbu oleh Siswa Pada Bulan-bulan Pertama Mengajar
Salah satu hal seru yang saya rasakan pada bulan-bulan awal mengajar di SD adalah antusias para siswa yang begitu membahana.Â
Bagaimana tidak, dulu, sebelum covid-19 singgah ke Indonesia seluruh siswa se-SD selalu berlarian mendatangi saya untuk bersalaman.