Kualitas kopi yang semakin kental juga akan menguatkan sebuah persahabatan. Selain itu, beliau yang merupakan lulusan psikologi ini juga menuturkan bahwa kebangkitan semangat setelah ngopi itu bukan isapan jempol belaka. Simpulnya, ada hubungan erat antara psikologi dan kopi.
Mantap, kan? Tentu saja, kekayaan atas kenikmatan minum kopi juga diikuti oleh ragam filosofi dari kopi itu sendiri. Jadi, jangan berhenti minum kopi. Yuk, mari kita ngopi. Kopi susu boleh, kopi cokelat jadi, kopi hitam apalagi. Tidak akan ada penolakan. Hahaha
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H