Tidak semua orang mampu move on dari mantan secara gesit. Apalagi cinta pertama, ah, pasti lebih susah lagi.
Terang saja, kalaulah melupakan mantan itu semudah minum air, rasanya Melly Goeslaw tidak bakalan menulis lirik lagu "... Putus nyambung putus nyambung putus nyambung, sekarang putus, besoknya menyesal".Â
Hal itu hanyalah secarik bukti sekaligus penegas bahwa ada para mantan kekasih tertentu yang rasa cintanya begitu membekas dan sukar terusir dari sanubari.Â
Ya, mau bagaimana lagi, namanya juga cinta anak muda.Â
Ketika lagi hangat-hangatnya, cinta segera membuncah dan perhatiannya tak pernah punah. Tapi ketika sedang ribut, rasa bosan sering datang dan tidak jarang berakhir dengan kalimat "kita cukup sampai di sini saja, ya."
Alhasil? Hubungan pun karam. Segunung rasa kesal hadir hingga berhari-hari, tapi syahdan rasa rindu dan sayang kembali muncul di bulan berikutnya.Â
Ya iyalah, kan masih sayang!Â
Meski demikian, pada situasi tertentu, beberapa orang kerap kali ditakdirkan untuk saling cinta tapi tak bisa memiliki.Â
Sederhananya, ingin kembali merajut hubungan dengan sang mantan namun terkendala oleh banyak hal.Â
Sebut saja seperti problematika jarak, keberlanjutan pendidikan, hingga perjodohan.Â
Bersandar dari sana, rasanya sebagian besar insan bakal menerima dengan setulus dan lapang hati. Tapi sebagian yang lain?Â
Belum tentu, karena tidak semua orang bisa move on dari cinta lama secepat kilat.Â
Iya, kenyataannya begitu. Walaupun hubungan dengan sang kekasih sudah kandas, tapi rasa rindu terkadang hadir pada waktu senggang.Â
Dari sana, seseorang bakal mengingat lagi kisah indah ketika masih bersama, dan kalau perlu, diusahakan untuk mencari tahu kabar terkini dari sang mantan.
Apakah dia sedang baik-baik saja?Â
Apakah dia sudah punya pengganti?Â
Segudang tanya menimbulkan segenap rasa penasaran. Lalu, rasa penasaran malah melahirkan rindu. Tapi memang begitu, kok. Apalagi yang namanya cinta pertama anak muda.Â
Secara, menurut sehatq.com, Saat diri jatuh cinta, segenap hormon, seperti dopamin, oksitosin, hingga serotonin, bakal meluap seraya membanjiri otak untuk kali pertama.
Artinya, hormon-hormon tersebut akan menghadirkan banyak rasa menyenangkan, bahkan sulit untuk dilupakan.Â
Ditambah lagi dengan pengalaman cinta pertama, kan?Â
Bakal terus teringat rasanya, karena cinta pertama bisa dijadikan pembelajaran untuk merengkuh cinta kedua, ketiga, hingga cinta terakhir.Â
Eh, kok kayak judul lagu, ya? Biarin! Yang penting cepat move on.
Susah Move On dari Mantan? Belajarlah dari Petugas SPBU
Move on dari mantan yang kemarin begitu dicintai, susah, kan? Mungkin tidak susah bagi mereka yang sudah move on.Â
Terang saja, mereka yang sudah enggan memikirkan mantan biasanya sudah punya sosok pujaan hati yang baru.Â
Atau...
Setidaknya mereka sudah lebih dulu berjuang untuk melupakan calon jodoh orang lain.Â
Mungkin sudah tidak pernah kontak lagi dengan si dia, tidak pernah menemukan postingan di beranda medsosnya.Â
Mungkin segunung kesibukan telah memaksanya untuk berpindah hati.Â
Dan mungkin pula, si dia sudah lebih dulu menikah tanpa sempat mengundangmu.Â
Bagus! Coba dari dulu, kan hatimu tidak bakal sehancur ini! Hahaha. Woles.
Kalau dirimu harus bin terpaksa move on karena perkara tidak jodoh, itu aman-aman saja.Â
Tapi, kalau si dia nikahnya lama dan bahkan juga masih jomlo, masa iya kamu terus menabung harap sedangkan dia bilang "no"!Â
Untuk apa memperjuangkan segenap cinta kalau nantinya sudah tahu bahwa cinta itu tak berbalas. Rugi, mendingan cari baru, ya kan. Kalau masih susah juga?
Sudah, lupakan janji manis yang sempat dia tebarkan di masa itu. Kamu sepertinya perlu belajar move on dari petugas SPBU.Â
Lho, bukannya cari pujaan hati yang baru, ini kok malah belajar dari petugas SPBU? Iya, kenalan aja dulu. Siapa tahu jodohmu ada di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Eh, bukan, bukan. Bukan itu maksudku. Ketika kita sedang mengisi BBM, sering kali petugas SPBU bilang begini:
"Mau isi berapa, Bang? Coba dilihat. Mulai dari nol, ya."
Nah, "Mulai dari nol" itu yang semestinya kamu petik untuk jadi pembelajaran dalam petualangan cinta.Â
Terang saja, seorang petugas SPBU tidak terlalu peduli dengan berapa liter pesanan BBM kita. Entah itu cuma Rp5.000, atau bahkan Rp300.000 sungguh tiada masalah.Â
Ketika sang petugas berganti pelanggan, "haram" baginya untuk melanjutkan angka biaya yang tertera di mesin pom. Syahdan, dengan mudahnya sang petugas akan mengajak pelanggan untuk "mulai dari nol".
Tidak jauh berbeda dengan kisah petugas SPBU, segenap pujangga dan pujanggawati yang susah move on harusnya juga begitu.Â
Tidak peduli seberapa besar maupun seberapa kecil cinta kepada mantan, kalau hubungan sudah karam dan enggan untuk dilanjutkan, maka sejak saat itulah kamu perlu mulai dari nol merakit cinta.
Tapi, ya, jangan pula benci dan kesalmu lebih tinggi dari pohon taoge.Â
Toh petugas SPBU juga tidak pernah membenci para pelanggannya yang memesan BBM hingga puluhan liter. Kecuali, petugas SPBU itu mantanmu! Eh, maaf, aku keceplosan. Bercanda.
Ya sudah, sampai di sini saja, ya. Tenang saja, hadirnya mantan tidak mengajarkanmu untuk mengerti tentang kehilangan kok. Tapi kamu juga harus sadar, sih, bahwa beberapa mantan menjelma sebagai malware dalam hatimu. Jadi jangan dibiarkan lama-lama atau malah di-scan doang. Diformat dong sekalian. wkwkwk
Salam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI