Pada triwulan terahir tahun 2020 kemarin, agaknya kita cukup dihebohkan dengan eksistensi tanaman hias Janda Bolong yang tiba-tiba melejit. Siapa sangka tanaman yang senantiasa bercorak unik ini harganya bakal meroket hingga ratusan juta. Lalu, bagaimana dengan tanaman hias 2021?
*
Dua minggu yang lalu, ada seorang temanku ke rumah dalam rangka silaturahmi. Kami sudah lama kenal, tepatnya sejak bangku kuliah. Tapi, menjelang pulang, beliau tiba-tiba ingin meminta beberapa potong ranting pachystachys lutea alias tanaman lolipop.
Sontak saja aku kaget. Aku pikir, tumben-tumbenan dia naksir sama bunga lilin kuning (nama lain dari tanaman lolipop yang kudapatkan dari Kompasianer Ari Budiyanti).
Setelah kutanya lebih lanjut, ternyata dirinya belum lama memelihara lebah kelulut atau yang lebih dikenal dengan lebah trigona.
Untuk diketahui, lebah trigona ini adalah lebah tanpa sengat yang ukurannya lumayan kecil, kira-kira sebesar semut rangrang.
Di daerah Curup dan Lebong (provinsi Bengkulu), ada tiga jenis lebah trigona yang banyak dibudidaya yaitu trigona thoracica (raja kelulut), itama (trigona ukuran sedang), dan trigona leaviceps (trigona ukuran kecil).
Khusus untuk trigona thoracica, temanku berkisah bahwa trigona jenis ini adalah trigona super yang sarangnya suka direbut oleh beruang madu. Setelah aku dekati serta kupegang sarangnya, trigona thoracica sangat jinak. Jadi, wajar saja beruang madu aman sentosa minta madu. Hahaha
Kalau saja dua minggu yang lalu temanku tidak berkunjung ke rumah, barangkali aku belum akan tahu tentang lebah mini ini. Padahal dulu bahkan sampai hari ini, di samping pondok gula aren di ladang kami sudah ada sarang lebah trigona leaviceps.
Bentuknya hampir sama dengan semut terbang, ukurannya kecil, dan leaviceps sering tinggal di lubang kayu maupun bambu.
Syahdan, apa kaitannya dengan tanaman hias 2021?
Bagi Lebah Trigona, Tanaman Hias Favorif ialah Tanaman yang Banyak Bunganya
Bukan tentang aglaonema, bukan tentang caladium, dan bukan pula tentang anthurium. Ternyata, tanaman hias yang disukai lebah trigona adalah beragam tanaman yang banyak bunganya.
Di kota Curup, yang kami ketahui baru ada beberapa orang saja yang mulai membudidayakan tanaman bunga sembari beternak lebah trigona.
Secara, kabupaten sebelah (Lebong) sudah lebih dulu berbudidaya lebah trigona dengan lahan yang cukup besar. Bahkan kabarnya, sebentar lagi akan dibangun taman bunga demi menyokong hidup lebah trigona yang suka makan nektar bunga.
Ya, selain tidak punya sengat, beternak lebah trigona bisa dibilang cukup mudah. Soalnya, lebah imut ini selalu mencari makan sendiri dengan berkunjung ke bunga-bunga dekat rumah.
Setelah ditelusur oleh temanku, pukul 6 pagi lebah trigona keluar mencari nektar, sedangkan jam 6 sore pasukan lebah pekerja ini akan pulang ke kandangnya.
Terkait dengan kandang, proses pembuatannya juga tidak susah. Kita hanya perlu menyediakan beberapa kotak kayu dengan ukuran di bawah satu meter. Kecil pun tak masalah, karena satu kotak kayu hanya diperuntukkan untuk satu koloni lebah trigona.
Nah, bagi lebah trigona super alias para pasukan thoracica, kandangnya malah lebih mudah. Kita hanya perlu menyiapkan beberapa potong kayu yang cukup besar (seperti kayu johar). Nantinya, pasukan pekerja thoracica bakal melubangi kayu tersebut untuk kemudian dijadikan tempat tinggal.
Tapi, jangan salah-salah, loh. Kalau kita mau membeli rumah/kandang yang sudah diisi satu koloni lebah trigona, harganya bisa mencapai dua juta rupiah.
Syahdan, terkait dengan tanaman bunga yang perlu disiapkan, peternak lebah trigona tidak bakal pernah pening.
Bahkan, dua hari yang lalu ketika aku mengunjungi rumah tetangganya temanku, ternyata mereka sedang sibuk membuat penyangga bunga air mata pengantin (duh, galau banget ya nama bunga yang satu ini).
Terang saja, bunga air mata pengantin cenderung kaya nektar, kan? Warnanya juga cantik, menyehatkan mata, sedangkan bibitnya bisa minta dengan tetangga secara gratis. Eh
Demikian pula dengan bunga-bungaan lainnya yang banyak menghasilkan nektar. Bagi peternak lebah trigona, tanaman bunga yang kaya nektar akan diserbu. Bukan mahalnya yang dicari, melainkan multiguna bunga sebagai penyehat mata dan pakan lebah trigona.
Bahkan, selain menyehatkan mata, mereka yang telah membudidayakan lebah trigona bakal mendulang manfaat berupa kesehatan badan dan juga dompet. Secara, meminum madu lebah trigona sangat mudah, bisa langsung tancapkan pipet ke sarangnya.
Kalau mau dijual? Juga bisa. Menurut paparan temanku, satu kotak/kandang lebah trigona leaviceps mampu menghasilkan hingga satu liter madu. Sedangkan di sini, 80 ml madu trigona dijual seharga Rp 60.000. Lumayan, kan?
Aku rasa, di tahun 2021 ini tren menanam bunga yang kaya nektar akan semakin meningkat seiring dengan merambahnya peternak lebah trigona, terutama di kotaku.
Hiasnya dapat, mata dan badan jadi sehat, dan isi dompet kian selamat. Eh, sejahtera maksudku. Hehe
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H