Berarti jari kiri menghasilkan harmonics, sedangkan jari kanan bertugas memetik dawai sembari menghasilkan harmonics pula. Bingung? Mungkin praktiknya bisa dilihat pada video Alip Ba Ta berikut ini:
Bagaimana, susah, kan? sangat! Hahaha. Sedangkan aku saja yang sempat berlatih gitar dan fokus nge-band kewalahan menggunakan teknik natural harmonics secara sempurna, apalagi diracik ala fingerstyle. Hemm.
Meski begitu, hebatnya Alip Ba Ta menguasai berbagai teknik dan improvisasi fingerstyle ini secara ototidak. Di sisi yang sama, dirinya juga terlihat dan tampil sederhana di setiap video-video lagu aransemen yang disajikan.
Aku yakin, gegara kesederhanaan itulah para penonton betah menyimak dan mendengar aransemen ala Alip. Alip Ba Ta terlihat sangat menikmati permainan gitarnya, pun didukung dengan mimik wajah yang seirama dengan nada. Hemm. Jadi adem.
Terakhir, di sebalik kesederhanaannya, Alip Ba Ta juga sering menyajikan lagu-lagu daerah asli Indonesia. Itulah salah satu hal penting yang membuat dirinya beda dengan para fingerstyle lainnya. Jadi, wajar saja bila kemudian hampir semua videonya ditonton lebih dari satu juta orang.
Aku rasa, di tahun 2021 ini Alip Ba Ta bakal makin tenar. Secara, pujian terhadap dirinya datang dari banyak musisi hebat luar negeri.
Andai Alip mampu meningkatkan kemampuan public speaking dan bahasa Inggrisnya, aku yakin dirinya bakal lebih viral. Tapi, di sisi yang sama, aku tetap bangga karena ketenaran Alip sebagai entertainer berangkat dari aransemen yang original dan kesederhanaan.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H