Sampai hari ini, akun YouTube Alip Ba Ta boleh dikatakan sukses besar. Bagaimana tidak, followers-nya sudah menyentuh angka 3,69 juta. Selain itu, eksistensi Alip makin mentereng karena aransemen beliau sering diapresiasi oleh musisi terkemuka luar negeri.
Sebut saja seperti gitaris A7X alias Avenged Sevenfold, Synyster Gates, hingga Herman Li selaku gitaris Dragon Force. Sungguh apresiasi yang luar biasa bagi gitaris fingerstyle sederhana seperti Alip Ba Ta.
Aku sendiri sejatinya belum lama mengenal Alip Ba Ta. Video pertama Alip Ba Ta yang aku tonton adalah lagu My Heart Will Go On, nyanyian Celine Dion. Video itu pun aku temukan di fitur Watch Facebook.
Awalnya aku tak tertarik, namun dengan banyaknya jumlah views di FB tersebut, aku coba tonton hingga tuntas. Dan ternyata.... Alip Ba Ta memainkan gitar ala fingerstyle sembari meniupkan recorder dalam satu waktu.
Jelas aku takjub bin kaget. Aku malah heran, jari-jari kirinya sudah sekeras apa hingga mampu membunyikan dawai gitar tanpa harus dipetik, padahal hanya gitar akustik biasa yang dibekali dengan steel string alias senar baja. Sungguh teknik hummer on dan pull off tingkat tinggi.
Jadi, wajar saja bila kemudian views video aransemen lagunya Celine Dion itu sudah menembus angka 11 juta penonton. Orang-orang pasti kaget bin terpukau melihat peragaan teknik ala Alip.
Syahdan, skill "dewa" fingerstyle ala Alip Ba Ta juga aku temukan pada lagu campusari Nyidam Sari ciptaannya Anjar Any. Iya, sejak awal langgam tersebut dilagukan, Alip Ba Ta memadukan teknik natural harmonics dan artificial harmonics secara bersamaan. Jujur saja, teknik ini menurutku susah banget, Bro.
Secara, untuk memeragakan teknik natural harmonics saja kita perlu menggunakan jari kiri sebagai penghasil harmonics, sedangkan jari kanan ditugaskan untuk memetik dawai. Nah, kalau digabung dengan artificial harmonics?