Meski demikian, sakitku kutepis dengan usaha sebagaimana yang Im Ju Kyung lakukan. Jika Ju Kyung gonta-ganti beli peralatan make up wajah, aku juga gonta-ganti cari make up agar kaki atau leherku segera panjang.
Aku tiap pagi dan sore hari main basket sampailah SMA, beli pil peninggi badan, rutin renang, hingga gantung-gantung alias hanging di atas pintu sembari berharap pinggangku memanjang.
Belum sampai di sana, sejak aku mulai punya adik, nada-nada negatif terus berdatangan ke telingaku. Bukan dari ayah maupun ibuku, melainkan dari tetangga hingga paman/bibiku. Mereka bilang mengapa adikku lebih tinggi dariku.
Ah, aku kesal! Kekesalanku sama denganmu, duhai Ju Kyung. Aku sulit sekali move on, terlebih lagi orang-orang di sekitar memandang bahwa true handsome itu seirama dengan tinggi badan.
Pun sampai hari ini, meskipun aku menyadari bahwa kegantengan sejati itu tidak bersandar dari tinggi badan, tetap saja masih ada tersisa sedikit kekesalan. Meski begitu, ajaran self-love harus terus aku tinggikan.
Ya sudah, lah. Drakor memang lebih indah. Lihat saja bagaimana apiknya "ulah" Lee Si Eun dan Kim Sang Hyeob selaku penulis dan sutradara True Beauty.
Drakor yang ditunggu-tunggu banyak orang ini hadir dengan gaya romantic comedy, bahkan di tengah perjalanan episode 1 tiba-tiba saja Ju Kyung dapat ilmu rias lewat YouTube. Syahdan, dirinya langsung jadi bidadari, alias dewi cantik yang memesona sejuta umat.
Mulai dari sanalah kemudian "ke-uwu-wan" ala drakor tercipta. Cinta segitiga, Bro. Beragam adegan romantis pun hadir dengan melibatkan pria ganteng nan dingin Lee Su Ho dan Han Seo Jun yang awalnya bergaya ala "Bad Boy".
Tapi, semakin ke sini Seo Jun malah makin berkesan "Sad Boy". Malahan, gegara nonton episode 8, aku berpandang gagas bahwa Seo Jun adalah "Best Boy". Iya, begitu. Apa alasannya?
Agak nyesek bila kuberitahu di sini. Hahaha. Benar, kok. Bagaimana tidak nyesek, Im Ju Kyung yang kala itu sedang menangis malah berungkap tutur bahwa dia menyukai Su Ho, padahal di depan matanya saat itu ada Seo Jun yang jelas-jelas juga suka kepada Ju Kyung.
Di mana letak "best boy-nya"? Nah, saat itu Seo Jun mendengarkan ungkapan Ju Kyung hingga tuntas. Ah, uwu banget! Padahal, seharusnya Seo Jun marah saja, tapi sikap tenang dan menenangkan ala Seo Jun malah membuat dirinya terlihat sebagai pria terbaik. Ehem.