Dulu, urutannya adalah, lulus sebagai sarjana pendidikan, menjadi guru honorer untuk menimba pengalaman, lalu tes CPNS. Atau, lulus sebagai sarjana pendidikan dan langsung mencoba tes CPNS.
Harapannya masih demikian. Bukan untuk merengkuh kekayaan, melainkan ingin sedikit bernapas lega sembari meninggikan pengabdian.
"Ah, guru itu adalah profesi pengabdian, dan seharusnya sudah dapat pahala yang besar!"
Oke, aku cukup setuju, tapi bukan berarti untuk mendapat pahala besar seorang guru tidak perlu digaji besar, kan?
Ada perbedaan mencolok sebenarnya, dan antara gaji dengan pahala itu beda jalur. Gaji kita dapatkan dari usaha, sedangkan pahala didapat dari tulusnya niat. Jadi, tidak mungkin rasanya profesi pengabdian itu kenyang gegara makan niat saja. Butuh juga yang namanya kesejahteraan.
Tapi, sekali lagi, ingin kukatakan bahwa sejatinya guru itu tangguh, walaupun impian guru jadi PNS baru-baru ini ditangguhkan oleh pemerintah.
Segini dulu saja, ya.
Salam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI