Masih dari organisasi yang sama, Kepala Bidang Advokasi P2G, Iman Zanatul Haeri juga menerangkan bahwa penundaan Asesmen Nasional (AN) adalah demi kebaikan siswa. Soalnya, di era pandemi AN bisa menghadirkan beban psikologis bagi siswa, pun dengan potensi komersialisasi.
Ketika kita renungkan kembali, sejumput alasan penundaan Asesmen Nasional 2021 memang cukup bisa diterima. Terang saja, kalaupun nanti AN jadi digelar pada Maret 2021 mendatang, artinya itu penyelenggaraan yang pertama kali di Indonesia, kan?
Di sisi lain, semua pihak pasti berpendapat bahwa Asesmen Nasional butuh pengembangan. Tapi, kalau tidak dicoba alias dipraktikkan di lapangan, maka apa-apa saja komponen dari AN yang bisa kita evaluasi dan kembangkan?
Mungkin ada. Sebut saja seperti instrumen penilaian, bagaimana sistem implementasi evaluasi yang efektif, serta desain daripada asesmen itu sendiri. Meski demikian, masing-masing darinya hanya sebatas praduga alias tebak-tebakan potensi semata, kan?
Mungkin, sih. Dan kemungkinan-kemungkinan inilah yang membuat Asesmen Nasional 2021 makin horor. Padahal belum digelar.
Seandainya Asesmen Nasional 2021 Ditunda, Kamu Setuju?
Kalau tidak salah hitung, sekitar tiga minggu yang lalu aku sempat bertemu dengan sahabat lama di sebuah masjid di Curup. Beliau adalah seorang operator/OPS yang bekerja di SMP swasta dan sudah sekitar 4 tahun mengabdi di sana.
Pertemuan itu berlangsung sore hari, dan ternyata sahabatku itu baru pulang dari sekolah. Dirinya bercerita bahwa sepanjang pagi hingga sore ia bersama tim IT sedang sibuk melakukan uji coba server proktor, server siswa, sekaligus melibatkan 5 sampel siswa untuk tes AN.
Siang ini aku tanya lagi tentang setinggi apa derajat keruwetannya, dan ternyata beliau berucap bahwa pelaksanaan Asesmen nantinya tidak begitu merepotkan. Toh, tidak semua siswa ikut ujian.
Bersandar dari buku saku Asesmen Nasional, peserta yang bakal ikut terdiri dari siswa kelas V maksimal 30 orang, sedangkan kelas VIII dan IX maksimal 45 orang setiap satuan pendidikan.
Berpatokan dari jumlah peserta asesmen, barangkali pada pelaksanaannya nanti, sekolah maupun siswa tidak begitu terbebani, walaupun situasinya bisa saja masih dalam suasana pandemi.
Dan terkait dengan sosialisasi, Kemendikbud sendiri juga secara rutin mengadakan program guru belajar dengan berbagai seri, termasuk juga seri Asesmen Nasional. Nah persoalan mau atau tidaknya berkenalan dengan Asesmen, agaknya dikembalikan lagi kepada masing-masing guru.