Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kalau Siswa Sudah Niat Belajar, Apapun akan Jadi Pelajaran

8 Desember 2020   22:54 Diperbarui: 11 Desember 2020   05:00 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, setelah aku ulik lagi suasana hati mereka secara personal, kudapatkan beberapa hal penting.

Pertama, siswa jadi "kurang niat" belajar gara-gara materi ajar yang diberikan oleh guru terlalu banyak, pun dengan seperangkat tugasnya.

Mungkin mereka terus berusaha melahap pelajaran di rumah, tapi sayang, level kognitif ajarnya jadi rendah sekali. Hari ini belajar, besok lupa. Hari ini diberi tugas, minggu depan dapat skor rendah. Hari ini diberikan materi ajar, minggu depan sudah tidak ingat lagi apa yang dipelajari.

Tambah lagi ketika kita berkisah tentang pembelajaran tematik di SD, ah, malah lebih kacau dan ruwet! Seruwet perangkat pembelajaran tematik itu sendiri. Menurutku, visi tematik di SD itu sudah sangat bagus, tapi lagi-lagi sayang, belum sempurna. (Di lain waktu akan aku ulas)

Kedua, siswa jadi "kurang niat" belajar gara-gara mereka hanya belajar di sekolah. Sedangkan di rumah, mereka tak pernah buka buku karena memang kurang diperhatikan oleh orangtuanya.

Kadang, jangankan buka buku, buka tas sekolah saja enggan. Ini serius! Hemm, inilah tantangan besar guru yang mengajar di sekolah pelosok. Menuangkan edukasi kepada siswa yang orangtuanya kurang "teredukasi".

Sejauh pandangku, inilah salah satu kesenjangan kualitas pendidikan yang sangat krusial, tapi terdengar buram di pemerintah pusat.

Kalau Siswa Sudah Niat Belajar, Apapun Akan Jadi Pelajaran

Di luar dari dua alasan tadi, sebenarnya masih banyak pula siswa yang sudah niat belajar meskipun dalam suasana pandemi. Siswa yang seperti ini sepengetahuanku cukup stabil alias konsisten baik dari segi proses maupun prestasi belajarnya.

Mengapa ada siswa bisa begitu konsisten? Pertama, pasti karena niat belajar yang tidak setengah-setengah. Kedua, mereka menyenangi pelajaran dan gurunya. Sedangkan ketiga, bimbingan orangtua di rumah tidak pernah putus.

Pokoknya, ketika ketiga alasan tersebut dipunyai siswa, maka komplit sudah. Pandemi maupun tidak pandemi, siswa tersebut tidak akan goyah kualitasnya. Begitulah efek dari pendampingan orangtua di rumah. Perannya akan begitu terasa bagi siswa.

Dalam konteks belajar, aku kira niat belajar siswa tidak bisa kita tunggu agar datang sendiri. Niat belajar perlu ditumbuhkan melalui kebiasaan di sekolah maupun di rumah, juga diciptakan sebagai bentuk refleksi dari berbagai fenomena.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun