Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kalau Siswa Sudah Niat Belajar, Apapun akan Jadi Pelajaran

8 Desember 2020   22:54 Diperbarui: 11 Desember 2020   05:00 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar tentang dunia, atau belajar dari dunia? Ternyata harapan 49 tahun lalu masih sama dengan harapan hari ini. Dok. Ozy V. Alandika

"Hemm... eee.....eee. Banyak, Pak."

***

Selama era PJJ, aku cukup sering menyempatkan diri duduk bersama dengan salah seorang siswa di SD. Terutama kelas 3, kelas 6, dan kelas 2, karena memang jumlah siswa di jenjang tersebut (sangat) sedikit.

Setelah pemaparan pembelajaran dalam kondisi terbatas selesai, salah satu dari mereka suka duduk menyendiri di depan kelas. Bukan sengaja menyendiri, tapi gara-gara teman sekelasnya yang batal hadir ke sekolah.

Sebagai seorang guru, aku selalu penasaran terhadap kegiatan siswaku secara personal di luar sekolah. Menjalin komunikasi ringan dengan mereka adalah salah satu jalan untuk mengulik niat belajar.

Apakah aktivitas belajar siswa ketika di sekolah sama seperti di rumah, dalam waktu 2-3 menit rahasia itu bisa segera terbongkar.

Terang saja, siswa SD itu mudah ditebak. Kejujurannya, kepolosannya, juga nada bicara ketika mereka berbohong. Bahkan, di kelas juga demikian. Ketika ucapan "Mengerti, Pak", dan "Paham, Pak" siswa lontarkan, belum tentu shahih kebenarannya.

Alasanku?

Siswa kalau sudah niat belajar, apapun akan jadi pelajaran. Sebaliknya, siswa yang kurang niat, walau mereka sedang belajar sekalipun, belum tentu akan jadi pelajaran. Dalam artian, makna belajar itu belum sampai dan melekat sepenuhnya di relung pikir mereka.

Sayangnya, semenjak pandemi aku merasakan betul bahwa segenap siswaku mulai "terombang-ambing" niat belajarnya. Karena pertemuan tatap muka di sekolah kami hanya berlangsung seminggu sekali, sebagian dari mereka banyak yang melupakan materi pelajaran.

"Niat untuk belajar" berganti menjadi "niat untuk datang ke sekolah". Siswa lebih senang bertemu dengan teman sekelasnya, lebih senang bertemu dengan gurunya, dan lebih senang duduk di kelas daripada belajar.

Ilustrasi siswa yang niat belajar. Foto oleh Olya Kobruseva dari Pexels
Ilustrasi siswa yang niat belajar. Foto oleh Olya Kobruseva dari Pexels

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun