Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Santri Nasional 2020, "Enggak Ngaji, Enggak Seru!"

22 Oktober 2020   14:36 Diperbarui: 22 Oktober 2020   14:46 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Santri Mengaji. (Kompas.com/Garry Lotulung)

Santri berikut ini, namanya adalah Riang Adeko. Sejatinya Riang adalah murid saya, sewaktu saya mengajar di SMP. Tahun kemarin Riang sudah tamat SMA, dan tahun ini dia memilih untuk mengaji di pesantren sembari bekerja di sebuah pabrik tahu sederhana.

Sampai saat ini kami masih sering berkontak lewat media sosial serta sesekali berjumpa tatap muka. Pertemuan tatap muka kami baru-baru ini terjadi kira-kira tiga bulan lalu, yaitu ketika Riang membeli salah satu produk jualan saya. Di sanalah saya mengulik kisah pendidikannya.

Awalnya saya kira kuliah, ternyata Riang memilih untuk mondok/nyantri di pesantren di kota Curup. Alasannya, beliau tergugah untuk memperdalam ilmu agama (mengaji) sekaligus belajar mandiri. Bekerja sekaligus nyantri di pesantren, bukankah ini hebat?

Dua saudara sepupu saya sekarang sudah melanjutkan pendidikan ke pesantren. Dok. Suhana Nana
Dua saudara sepupu saya sekarang sudah melanjutkan pendidikan ke pesantren. Dok. Suhana Nana

Nah, foto dua santri di atas adalah saudara sepupu saya yang ada di Perawang sebagaimana yang telah saya ceritakan tadi. Saat ini, keduanya sudah melanjutkan pendidikan ke pesantren.

Karena sempat hampir satu tahun tinggal dengan mereka di Perawang, saya juga mendapati alasan yang sama bahwa kedua saudara sepupu saya ini memang benar-benar ingin sekolah pesantren. Keduanya ingin menghafal Qur'an sekaligus menjadi santri yang berjiwa enterpreneursip.

Kira-kira, cukup selaraslah dengan peran santri kekinian menurut KH. Ma'ruf Amin. Hehehe. Soalnya, beliau pagi ini sempat menerangkan harapan bahwa pesantren dapat melahirkan santri yang "Gus Iwan". Santri "Gus Iwan" alias santri yang bagus, pintar mengaji dan usahawan.

Terakhir, kita jangan lupa bahwa sekolah santri juga merupakan sekolah adab. Di pesantren, adab begitu ditinggikan. Jangankan hanya kepada kyai dan pengasuh pesantren, kepada orang yang lebih tua saja para santri dibiasakan untuk menghormati. Apalagi adab terhadap ilmu!

Kita begitu miris melihat kenyataan bahwa hari ini banyak anak yang sangat gampang sekali mencela, memaki, bahkan berkata kasar kepada guru hingga orang tuanya sendiri. Maka dari itulah lembaga pendidikan Islam seperti pesantren harus diberdayakan agar tetap eksis.

Hari ini, "Enggak Ngaji" memang benar-benar "Enggak Bakalan Seru" karena mengaji agama yang benar akan menuntun seseorang kepada kehalusan budi pekerti dan kebahagiaan dunia-akhirat. Toh, ngaji yang benar kan bukan cuma copas dan umbar dalil dari internet!

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun