Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengulik Kedekatan "Kisah Dusta" RUU Cipta Kerja dengan "Fitnah Duhaima" Akhir Zaman

11 Oktober 2020   18:05 Diperbarui: 11 Oktober 2020   18:14 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana saat pembahasan tingkat II RUU Cipta Kerja pada Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/10/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Sedangkan dalam konteks perjalanan dunia menuju akhir zaman, isyarat nash menegaskan bahwa fitnah semakin hari akan semakin tinggi derajatnya. Termasuklah contoh kecilnya, yaitu kisah dusta yang menyelimuti pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja.

Ya, banyak hoax yang bertebaran di media sosial sebagai imbas disahkannya UU Ciptaker dengan sistem kejar tayang. Hoax ini kemudian melahirkan fitnah di sana-sini, caci maki terhadap DPR, prasangka buruk terhadap investor asing dan buzzer, penghinaan terhadap aparat keamanan, hingga aksi unjuk rasa.

Peliknya, keadilan serasa jadi buram di sini. Sedangkan imbas dari keburaman sikap adil, para pejuang kebatilan akan semakin digdaya.

Semakin jauh kisah fitnahnya, maka kedustaan yang merajalela pada akhirnya akan sampai ke derajat fitnah duhaima'. Fitnah duhaima' adalah fitnah yang gelap, hitam, dan pekat yang nantinya akan terus hadir menjelang kedatangan Si Raja Fitnah Al-Masihid-dajjal alias Dajjal.

Hal ini termaktub dalam Kalam Nabi dari Abdullah bin Umar:

Selanjutnya fitnah duhaima' (fitnah yang gelap pekat), tidak membiarkan satu orang pun dari umat ini kecuali ia menamparnya dengan sebenar-benarnya tamparan. Apabila dikatakan "fitnah telah berhenti....", kenyataannya fitnah akan terus terjadi.

Seseorang memasuki waktu pagi sebagai seorang mukmin, tetapi dia menjalani waktu sore sebagai  orang kafir, sehingga manusia terbagi menjadi dua kelompok:

Kelompok iman yang tiada kemunafikan di dalamnya, serta kelompok munafik yang tiada iman di dalamnya. Apabila seperti itu keadaan kalian maka tunggulah Dajjal, pada hari itu atau esok harinya. HR. Abu Dawud (Sunan Abu Dawud), Ahmad (6173), dan Al-Hakim (8441).

Saya tidak akan membahas perkara iman dan kemunafikan secara lebih jauh, melainkan kita akan bertitik fokus pada begitu merajalelanya eksistensi dusta di masa fitnah duhaima. Isyarat nash menerangkan bahwa fitnah akan terus terjadi hingga Dajjal tiba atas izin Allah.

Ketika kita membaca lagi hadis sebagaimana yang telah disebutkan di atas, yang menarik adalah kekuatan fitnahnya yang begitu mengerikan.

Fitnah dalam konteks ini akan menampar umat dengan sebenar-benarnya tamparan. Artinya, tamparan itu akan sangat kuat, tidak hanya memar di wajah, melainkan juga memar hingga melukai keimanan.

Dan, kembali lagi menatap kontroversi yang hadir dalam tuangan RUU Ombinus Law Cipta Kerja.

Ilustrasi oleh champpik dari freepik.
Ilustrasi oleh champpik dari freepik.

Fitnah yang dimunculkan di sana sejatinya telah menampar para buruh secara khusus, namun, provokasi yang dihadirkan sebagai imbasnya telah menampar bangsa ini sehingga keadilan yang dijanjikan pemerintah menjadi semakin buram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun