Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Asesmen Nasional Jadi Pengganti Ujian Nasional 2021, Masih Perlukah Siswa Mengikuti Bimbel?

10 Oktober 2020   06:26 Diperbarui: 10 Oktober 2020   10:22 1798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar Buku Saku AKM. Dok. Kemendikbud

Nah, yang terbayang oleh kita andai nanti ada perwakilan siswa yang ikut AKM adalah, mereka bisa terbebani karena secara tidak langsung telah mewakili mutu sekolah dari sisi proses pembelajaran.

Mengapa disebut beban, karena siswa lain yang tak terpilih pasti bersorak dalam hati dengan kalimat:

"Yes, selamat! Aku tak terpilih untuk menjawab soal-soal berstandar PISA!"

Biarpun kemudian Mas Nadiem sempat berujar bahwa si siswa tak perlu melakukan persiapan, tapi sebagai pelajar yang mewakili beratus hingga beribu siswa di sekolah, ketidakcemasan dalam batin hampir nihil terlenyapkan.

Lagi-lagi persoalan ini kembali kepada mindset, bahwa sesungguhnya mengubah mindset siswa dan sekolah tentang "nilai" tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

Kedua, siswa tak butuh persiapan. Seperti yang tertuang dalam buku sakunya, Asesmen Nasional terdiri dari 3 bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Untuk sesi evaluasi Survei Karakter dan Lingkungan belajar, anggaplah siswa tak perlu melakukan persiapan apapun. Tapi, kalau sesi AKM yang tanpa persiapan, bagaimana?

Rasanya, justru ikut evaluasi tanpa persiapan itulah yang semakin mencemaskan siswa. Jangankan siswa, guru saja yang dites tanpa persiapan, keningnya akan mengernyut!

Di sisi lain, Mas Mendikbud Nadiem menegaskan bahwa tak perlu ada bimbel khusus untuk menghadapi AKM. Okelah, kita anggap saja bahwa nanti siswa akan mengikuti AKM dengan senang hati, juga tanpa persiapan.

Tapi, bukankah kalau siswa ikut bimbel, nilai AKM akan meningkat sekaligus dapat meng-upgrade skor PISA di hari kemudian? Ku kira, diksi "tak perlu ada bimbel khusus" sedikit banyak akan mengecewakan hati para pegiat pendidikan yang berkecimpung di dunia bimbel.

"Asik, Tidak (Perlu) Bimbel Lagi!"

Baik ada atau tidak ada Ujian Nasional (UN), bimbingan belajar alias bimbel itu sangat penting bagi perkembangan siswa. Bimbel sejatinya tidak hanya berkisah tentang kemampuan kognitif, melainkan juga tentang kecakapan dan kewirausahaan.

Bahkan, salah seorang sahabatku (Maaf, tak bisa kusebut namanya) yang sekarang sudah aktif mengajar di salah satu lembaga bimbel  "berkelas" di negeri ini mengatakan bahwa, bimbel dari dulu sudah menguntungkan siswa secara personal dari segi investasi jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun