Ketika siswa dan guru berada dalam satu dunia belajar, dapat dipastikan bahwa roh belajar siswa tak akan mau ketinggalan, apalagi sampai pergi ke situasi lain di luar belajar.
Meskipun masih dalam kegiatan awal pembelajaran, apersepsi sangat penting karena pikiran siswa di awal jumpa perlu disegarkan. Kalau pikiran siswa sudah segar, maka siswa secara tidak langsung akan rela mengikutsertakan "rohnya" menuju kegiatan pembelajaran.
Dari sana, terciptalah pembelajaran yang bermakna dan berkesan. Siswa secara raga dan jiwa sudah siap belajar sehingga guru bisa lebih leluasa melakukan kegiatan transfer ilmu.
Kalau roh belajar siswa kembali melayang? Santai saja, guru tinggal menghadirkan ice breaking di sela-sela kegiatan belajar. Bisa dengan senam otak, hadirkan cerita lucu, hadirkan kuis-kuis bernuasa unik, dan lain sebagainya.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H