Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dear Guru, Inilah 4 Tips Memaksimalkan Prinsip Perhatian dalam Mengajar

1 Oktober 2020   12:02 Diperbarui: 1 Oktober 2020   12:40 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maksimalkan perhatian dalam mengajar. Foto oleh Arthur Krijgsman dari Pexels 

Kalau siswa sudah "tidak butuh", bagaimana mereka bisa memaknai proses belajar? Nah, di sinilah pentingnya usaha guru dalam memaksimalkan perhatian. Cara ialah dengan sering-sering menjalin komunikasi kepada siswa.

Guru mengajar, siswa juga mengajar. Guru belajar, siswa juga belajar. Di dalam kelas, guru perlu sering-sering memperhatikan siswa. Kalau siswa sudah muram dan berasa ada asap di kepala mereka, guru perlu menyilakan siswa itu untuk berkomunikasi. Toh, siswa bukan robot, kan?

Ketiga, Berikan Siswa Kesempatan untuk Berekspresi

Di kelas maya maupun kelas nyata, yang belajar dan yang butuh dengan materi ajar adalah siswa. Artinya, yang dituntut lebih banyak gerak dan berekpresi adalah siswa.

Jika guru gerak dan ekspresinya lebih banyak daripada siswa, agaknya ini adalah proses mengajar yang mengkhawatirkan. Mengapa saya katakan demikian? Guru yang terlalu aktif malah akan memudahkan dirinya untuk menjadi "penguasa" kelas. Efeknya? Siswa jadi rawan pasif.

Nah, untuk menghindari kepasifan ini, guru perlu memberikan siswa kesempatan untuk berekspresi. Ketika ada isu-isu faktual dan aktual, guru boleh menyilakan siswa untuk mengungkapkan pandangannya.

Guru jangan betah dengan ilmu secara teori, tapi juga berusaha untuk memetik hikmah dari kejadian. Dan kalau bisa, siswa yang memetik hikmah tersebut, sedangkan guru yang menuntun para siswa. Pasti deh, jika proses belajar seperti itu, pasti joss banget.

Keempat, Hadirkan Metode Mengajar yang Bervariasi

Kalau kita berbicara tentang metode mengajar, dapat dikatakan bahwa metode mengajar yang kreatif itu banyak. Tapi, kalau yang kita bicarakan adalah pelaksanaan metode mengajar, maka belum tentu kreativitas yang terkandung dalam metode tersebut bisa menghadirkan perhatian yang utuh.

Mengapa demikian? Bisa jadi, metode ajar yang guru gunakan itu kurang bervariasi. Misalnya, metode ceramah dipakai lebih dari 15 menit. Misalnya lagi, metode bermain digunakan hingga 2 jam pelajaran.

Metodenya bagus, tapi kalau variasinya kurang, maka siswa akan mudah bosan, kan?

Di sinilah pentingnya guru dalam menghadirkan variasi metode pembelajaran. Saya percaya, semua metode pembelajaran yang ada di buku-buku pedoman guru itu kreatif dan bisa dimaksimalkan untuk mendapatkan perhatian siswa secara utuh.

Jika keempat tips ini bisa ditempuh dengan semangat dan keikhlasan mengajar, insya Allah guru akan lebih mudah mendapatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran.

Salam. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun