Sebagai Kompasianers, rasanya kita tak pernah bosan mengulik dan menilik segala sesuatu yang berhubungan dengan Kompasiana. Entah itu tentang tips dan trik kepenulisan, teman-teman K-ners, K-Rewards, fitur terbaru, admin K, hingga suka duka menulis seluruhnya terus tercurah.
Buktinya? Setiap minggu, topik bahasan tentang Kompasiana selalu hadir di beranda para pembaca.
Terkadang, asal dari tulisan itu ialah dari jari-jari manis para Kompasianer pemula.
Tapi, jangan salah! Terkadang pula, cukup banyak para Kompasianer senior dengan "rela hati" untuk ikut meramaikan suasana.
Alasan mereka macam-macam. Ada Kompasianer yang mengaku kembali "turun gunung", ada Kompasianer yang mendeklarasikan tata cara kepenulisan yang "Kenthir", bahkan banyak pula Kompasianer yang membulatkan niatnya secara murni untuk berbagi.
Jujur saja, aku malah senang dengan kehadiran para Kompasianer berikut dengan keriuhan yang mereka ciptakan.
Bagaimana tidak, kalau media yang mengusung jargon "Beyond Blogging" ini adem-adem saja tanpa diwarnai pro-kontra, maka perwujudan "lebih dari sekedar ngeblog" jadi berasa kurang semangat dan kurang bertekad untuk menghadirkan sesuatu yang lebih bermakna bagi khalayak.
Maka dari itulah, eksistensi Kompasiana juga akan sangat bergantung dengan sepak terjang para Kompasianers-nya. Tapi, aku tidak akan mengulik lebih dalam tentang Kompasiana. Aku takut tenggelam, soalnya aku tak bisa berenang. Hemm
Di usia 1 tahun 2 bulan "berteduh" di Kompasiana, aku mencoba untuk mencocok-cocokkan Kompasiana dengan Gula Aren. Maksa banget kayaknya, ya! Gak masalah. Kalo gak cocok kan tinggal pilih yang lain. Tapi, kalaupun masih berkukuh hati untuk memilihku, ya silakan! Hohoho