Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Terkadang Pola Asuh "Overprotective" Sang Induk Malah Berbahaya bagi Anak Kucing

26 Agustus 2020   19:02 Diperbarui: 26 Agustus 2020   18:58 1834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat bayi-bayi Pupus sejatinya telah disiapkan, tapi sang induk segera memindahkan anak-anaknya. Dok. Ozy V. Alandika

Tapi, ya sudahlah. Keranjang tadi adalah tempat terbaik pilihan Si Pupus. Kulihat, ternyata bayi kucingnya ada dua. Satu berwarna hitam utuh, dan satu lagi bercorak hitam-putih persis induknya. Kedua bayi imut ini belum kuberi nama. Nanti saja, saat kedua matanya sudah melek.

Dua anak kucing kampungku, Pupus. Dok. Ozy V. Alandika
Dua anak kucing kampungku, Pupus. Dok. Ozy V. Alandika

Sebenarnya aku sendiri tak menyangka bahwa Pupus hanya akan melahirkan dua anak kucing. Terang saja, saat Pupus hamil, tampak perutnya begitu besar dan penuh. Kutebak-tebak, biasanya akan lahir 4-5 anak kucing. Ternyata hanya dua ekor saja.

Tapi, lagi-lagi tak mengapa. Aku tak berharap banyak dengan anak-anak kucing asuhan Pupus. Sekarang adalah kelahiran Pupus yang keempat kalinya, tapi tahukah Anda, anak Pupus yang masih hidup sampai sekarang cuma seekor saja. namanya Tamtam.

Satu-satunya anak Pupus yang masih hidup. Dok. Ozy V. Alandika
Satu-satunya anak Pupus yang masih hidup. Dok. Ozy V. Alandika

Sedangkan anak-anak kucing lainnya rata-rata mati. Ya, sebagai induk kucing kampung, pola asuh Pupus begitu overprotective. Bayi kucing yang sesungguhnya baru berusia 1-2 hari beberapa kali sering ia pindahkan. Kadang dipindahkan ke flapon rumah, kadang pula dibawa ke rumah tetangga.

Alhasil, kecelakaan sering terjadi. Pernah kejadian, waktu itu Pupus sedang mencengkram bayinya melewati pinggiran flapon rumah, tapi tiba-tiba saja bayinya terlepas dan jatuh hingga ke lantai. Sontak saja, bayi kucing itu kesakitan dan mati beberapa hari setelah jatuh.

Pola Asuh "Overprotecive" Sang Induk Malah Berbahaya bagi Anak Kucing

Sebagai pemilik sekaligus "pengasuh" kucing kampung, kami sekeluarga menyadari bahwa setiap induk kucing sangat perhatian dengan anak-anaknya, terutama saat 1-2 bulan masa kelahiran kucing.

Di waktu-waktu krusial itu, induk kucing menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk tidur dan menemani bayinya. Sang induk hanya akan pergi saat ia sudah lapar, atau malah ingin mencari tempat pengganti yang lebih aman untuk bayi-bayi imutnya.

Tak terkecuali, kucing kampungku yang bernama Pupus juga begitu. Sebagai seekor induk kucing, Pupus pasti mempunyai rasa cinta dan sayang yang membuncah kepada bayi-bayinya. Maka dari itulah tangisan dan teriakan anak-anak kucing mampu dihentikan hanya dengan kedatangannya.

Hanya saja, aku cukup menyayangkan sikap Pupus yang terlalu protektif sebagai induk kucing. Pupus terlalu sering memindah-mindahkan anaknya yang masih bayi. Kadang diangkatnya bayi kucing ke kamar, dipindahkannya ke gudang, hingga ke tempat-tempat lain yang dirasa aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun