Tapi, ya sudahlah. Keranjang tadi adalah tempat terbaik pilihan Si Pupus. Kulihat, ternyata bayi kucingnya ada dua. Satu berwarna hitam utuh, dan satu lagi bercorak hitam-putih persis induknya. Kedua bayi imut ini belum kuberi nama. Nanti saja, saat kedua matanya sudah melek.
Sebenarnya aku sendiri tak menyangka bahwa Pupus hanya akan melahirkan dua anak kucing. Terang saja, saat Pupus hamil, tampak perutnya begitu besar dan penuh. Kutebak-tebak, biasanya akan lahir 4-5 anak kucing. Ternyata hanya dua ekor saja.
Tapi, lagi-lagi tak mengapa. Aku tak berharap banyak dengan anak-anak kucing asuhan Pupus. Sekarang adalah kelahiran Pupus yang keempat kalinya, tapi tahukah Anda, anak Pupus yang masih hidup sampai sekarang cuma seekor saja. namanya Tamtam.
Sedangkan anak-anak kucing lainnya rata-rata mati. Ya, sebagai induk kucing kampung, pola asuh Pupus begitu overprotective. Bayi kucing yang sesungguhnya baru berusia 1-2 hari beberapa kali sering ia pindahkan. Kadang dipindahkan ke flapon rumah, kadang pula dibawa ke rumah tetangga.
Alhasil, kecelakaan sering terjadi. Pernah kejadian, waktu itu Pupus sedang mencengkram bayinya melewati pinggiran flapon rumah, tapi tiba-tiba saja bayinya terlepas dan jatuh hingga ke lantai. Sontak saja, bayi kucing itu kesakitan dan mati beberapa hari setelah jatuh.
Pola Asuh "Overprotecive" Sang Induk Malah Berbahaya bagi Anak Kucing
Sebagai pemilik sekaligus "pengasuh" kucing kampung, kami sekeluarga menyadari bahwa setiap induk kucing sangat perhatian dengan anak-anaknya, terutama saat 1-2 bulan masa kelahiran kucing.
Di waktu-waktu krusial itu, induk kucing menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk tidur dan menemani bayinya. Sang induk hanya akan pergi saat ia sudah lapar, atau malah ingin mencari tempat pengganti yang lebih aman untuk bayi-bayi imutnya.
Tak terkecuali, kucing kampungku yang bernama Pupus juga begitu. Sebagai seekor induk kucing, Pupus pasti mempunyai rasa cinta dan sayang yang membuncah kepada bayi-bayinya. Maka dari itulah tangisan dan teriakan anak-anak kucing mampu dihentikan hanya dengan kedatangannya.
Hanya saja, aku cukup menyayangkan sikap Pupus yang terlalu protektif sebagai induk kucing. Pupus terlalu sering memindah-mindahkan anaknya yang masih bayi. Kadang diangkatnya bayi kucing ke kamar, dipindahkannya ke gudang, hingga ke tempat-tempat lain yang dirasa aman.