Dengan berkurangnya kesempatan untuk bertatap muka, maka guru perlu menghadirkan pembelajaran yang mengedepankan esensi. Materi bukan sekadar tugas dan hafalan, melainkan perlu memperhatikan ketercapaian kompetensi dan kebermaknaan.
Maka dari itulah, guru di era pandemi perlu "menghijrahkan" dirinya untuk melakukan pembaharuan dari sisi kompetensi pedagogi.
Bagaimana cara guru memahami kebutuhan dan kemampuan siswa, bagaimana cara guru merancang kegiatan pembelajaran PJJ yang bermakna, hingga bagaimana cara guru melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan indikator esensial, semuanya sangat penting untuk diperbaharui oleh guru.
Terang saja, dengan adanya PJJ sistem daring, luring, blended learning maupun modul, kesempatan siswa untuk mengaktualisasikan potensinya jadi lebih sulit. Artinya, tidak cukup bila guru hanya mengandalkan kompetensi pedagogik zaman tatap muka.
Namun, bukan berarti kompetensi pedagogik para guru hari ini tidak baik, ya!
Memanfaatkan momentum 1 Muharam yang berkisah tentang hijrahnya Nabi Muhammad saw, sudah semestinya kita para guru juga perlu merenungi peristiwa, keadaan, krisis, kesusahan untuk kemudian dijadikan landasan untuk berubah, berubah menjadi sosok pengajar yang lebih baik.
Salam.
Curup, 1 Muharam 1442 Hijriah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H