Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tahun Baru Islam, "Hijrahkan" PJJ Menuju Pembaharuan Pedagogi

20 Agustus 2020   14:45 Diperbarui: 20 Agustus 2020   14:46 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita mungkin cukup sedih mendengar pemberitaan yang seperti ini. Tapi, ketika kita melihat lagi kisah Nabi Muhammad jelang hijrah, kesedihan ini tidaklah seberapa.

Ilustrasi oleh Karbala style dari farid-007.blogspot.com
Ilustrasi oleh Karbala style dari farid-007.blogspot.com

Terang saja, selain dakwahnya yang sering diteror dan diancam, Nabi Muhammad juga kehilangan 2 orang yang sangat dicintainya, yaitu sang paman, Abu Thalib dan istri Rasulullah, Khadijah. Syahdan, tahun kesedihan ini pun dikenal dengan sebutan 'amul husni.

Meski demikian, 'amul husni ternyata menjadi titik awal bagi Rasul untuk hijrah ke Madinah atas perintah Allah.

Darinya, kebijakan-kebijakan "kebaikan" pun lahir. Dimulai dari Baiat Aqabah I, Baiat Aqabah II, menjadikan Masjid Nabawi sebagai pusat kegiatan pendidikan, mengadakan majelis ilmu, hingga Piagam Madinah semuanya merupakan hadiah atas hijrah dari kesedihan.

Dan ketika kita kembali menatap hari ini, khususnya pergolakan dunia pendidikan di tengah pandemi, kebijakan-kebijakan "kebaikan" yang diarahkan kepada hijrahnya pembelajaran ke sistem yang lebih baik pun mulai dihadirkan.

Pihak Kemendikbud telah mengeluarkan Kurikulum Darurat, telah mempersilakan penggunaan dana BOS secara fleksibel untuk PJJ, juga sedang bersiap meluncurkan subsidi kuota. rasanya, inilah bukti dari keseriusan pemerintah dalam "menghijrahkan" PJJ.

"Hijrahkan" PJJ Menuju Pembaharuan Pedagogi

Pemerintah sudah berusaha menghijrahkan PJJ menurut cara sekaligus kemampuannya, dan sekaranglah saatnya bagi kita, terutama guru untuk ikut "memigrasikan" PJJ dengan meningkatkan kualitas mengajar menuju ke arah yang lebih baik.

Mengapa guru perlu hijrah dari sistem PJJ saat ini?

Seperti yang kita ketahui, mengajar di era Merdeka Belajar yang berbalutkan dengan suasana pandemi tidaklah mudah.

Di awal covid-19 tiba di Indonesia, sebenarnya para guru sudah berusaha "menghijrahkan" diri dengan cara beradaptasi sekaligus upgrade kompetensi mengajar digital.

Tapi, di hari ini, rasanya upgrade kompetensi guru dalam penggunaan IT saja tidak cukup karena PJJ tidak selalu berkisah tentang teknologi, daring, maupun keseruan bertatap muka secara virtual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun