Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Teman Kondangan Honorer

22 Juli 2020   22:13 Diperbarui: 22 Juli 2020   22:14 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay.

Tak berselang lama, Lepon dan Ula berangkat ke tempat resepsi dengan mengendarai satu motor matic. Ya, mereka berboncengan.

Sesampainya di tempat resepsi, rencana pun sukses dijalankan. Lepon dan Ula hanya mengisi buku tamu, menyerahkan amplop, berjabat tangan dengan kedua mempelai, lalu langsung pulang. Seperti kehendak Ula, mereka tak makan sama sekali. Bahkan, cicip kue pun tidak.

"Dek Ula, abang lapar nih, kita makan bakso aja, ya?"

"Hemm, oke deh bang, adek nurut aja."

Ula senang bukan kepalang. Kapan lagi ia bisa bersama-sama dengan Lepon. Saat duduk satu meja di warung bakso, Ula malah beberapa kali minta foto selfie dengan Lepon. Beruntung, Lepon menyetujuinya. Tapi, setelah keduanya pulang, kisah kedekatan ini nyaris tamat.

Bermula di tempat kondangan, dan berakhir di warung bakso. Kiranya seperti itulah rencana kreatif yang ada di pikiran Lepon. Ia lega karena utang kedatangan ke resepsi nikahan sahabat sudah terbayarkan.

Sedangkan perasaan Ula? Ah, tidak ia pedulikan lagi. Semenjak hari itu, Lepon tak pernah lagi mengontak Ula. Dan Ula, sesekali gadis ini hanya mengomentari postingan-postingan Lepon di status Whatsapp. Itu pun balasannya sangat lama. Paling cepat 1 hari. Selebihnya hanya diread.

Karena tak tahan atas kegalauan, seminggu setelah pertemuan romantis itu Ula langsung curhat dengan sahabatnya di asrama kampus. Namanya Andan Angi. Andan adalah mahasiswi yang aktif di kampus dan cukup tahu dengan gerak-gerik Lepon selama ini.

"Say, ceritakan kepadaku semua tentang bang Lepon yang kamu ketahui!"

"Hahaha, bang Lepon? Jangan-jangan kamu baper, ya kan?"

"Sudahlah, ceritakan saja semuanya!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun