Anda sering mengamati sepak terjangnya Sassuolo di Serie A? Mungkin jarang, ya. Soalnya, perhatian kita terhadap Liga Italia akhir-akhir ini mulai mengarah ke tim Atalanta.
Bagaimana tidak, klub yang diasuh oleh Gian Piero Gasperini ini perlahan mulai menunjukkan kemilaunya. Duduk sementara di peringkat 2 dengan komposisi pemain yang non-bintang telah menjadi kebanggaan tersendiri bagi Atalanta.
Klub sekelas AC Milan dibantainya. Klub-klub hebat seperti AS Roma, Napoli, dan Lazio dikalahkannya. Dan terbaru, klub langganan scudetto pun diimbanginya. Jadi, cukup wajarlah bila fokus kita teralihkan ke Atalanta. Memang ini bukan tentang scudetto, tapi persaingan.
Tentang siapa tim yang akan meraih scudetto, rasanya kajian ini sudah tak terlalu menarik lagi. Secara, prediksi dari tahun demi tahun masih beralamatkan ke Juventus.
Pun dengan tahun ini, selisih 7 poin dengan Atalanta di peringkat ke-2 tetap menempatkan Juventus sebagai tim favorit peraih scudetto musim ini. Maka dari itulah, cukup seru bagi kita untuk mengamati klub-klub Serie A yang mulai main "ngegas" seperti Atalanta.
Tapi, sadarkah kita ternyata Atalanta tidak sendirian menebar kemilaunya. Ada pula tim lain yang cukup berenergi dan menggetarkan konsistensi tim-tim besar di Serie A musim ini. Siapakah dia? Siapa lagi kalau bukan Sassuolo.
Tim yang diasuh oleh Roberto De Zerbi ini sebenarnya hanya duduk di papan tengah, tepatnya di peringkat ke-8, di bawah AC Milan. Sassuolo juga masih belum bermimpi untuk mendapatkan tiket Liga Champions musim depan. Bahkan, tiket Liga Europa pun masih jauh.
Kendatipun hanya eksis di papan tengah Serie A, tim yang dijuluki Neroverdi ini cukup gemilang penampilannya. Terbaru, Jeremie Boga dan kawan-kawan sukses mengimbangi Juventus dengan skor 3-3 di Mapei Stadium (16/07/2020), markas Sassuolo.
Hasil imbang ini sejatinya cukup bagus untuk tim papan tengah seperti Sassuolo, meskipun mereka bermain di kandang sendiri. Dan yang lebih hebatnya lagi, 2 kali pertemuan dengan Juventus, Sassuolo selalu bisa mengimbangi.
Pertemuan pertama (01/12/2019) antara keduanya di musim ini berakhir dengan skor 2-2 di kandang Juventus.
Tidak hanya Juventus, tim-tim besar lainnya juga dibuat kerepotan oleh Sassuolo.
Di musim ini, Sassuolo mampu mengimbangi AC Milan 0-0 (15/12/2019), mengalahkan AS Roma 4-2 (02/02/2020), mengimbangi Inter Milan 3-3 (25/06/2020), hingga mengalahkan Lazio di kandangnya 2-1 (11/07/2020).
Dari statistik ini, tampaknya Sassuolo benar-benar membuat tim besar yang berambisi untuk scudetto kehilangan poin penting. Sayangnya, Sassuolo tidak sama dengan Atalanta. Sassuolo musim ini belum berniat duduk di papan atas, apalagi scudetto.
Para Pemain yang Berkontribusi Besar bagi Sassuolo
Ditilik dari situs Transfermarkt, ada 5 pemain yang memiliki kontribusi besar bagi kegemilangan Sassuolo musim ini. Mereka adalah Francesco Caputo, Domenico Berardi, Jeremie Boga, Filip Djuricic, dan Alfred Duncan.
Tapi untuk Caputo dan Boga, rasanya keduanya mulai unjuk gigi di musim ini. Statistik Caputo yang telah mengumpulkan 17 gol dan 7 assist dalam 31 pertandingannya di Serie A musim ini menjadikannya sebagai pemain yang paling berkontribusi di Sassuolo.
Begitu pula dengan Jeremie Boga, pemain muda berkebangsaan Pantai Gading dan Prancis yang merupakan pindahan dari Chelsea U-23 sejak tahun 2018 ini juga mulai panas. Sebagai pemain sayap kiri sekaligus gelandang serang, statistik 11 gol plus 4 assist sudah cukup baik bagi seorang Boga.
Sedangkan saat Sassuolo menggunakan formasi 4-3-3, Boga akan ditempatkan bersama Berardi dan Caputo di garis depan penyerangan Sassuolo. Dua formasi inilah yang sering digunakan Zerbi, dan Jeremie Boga adalah salah satu pemain terpenting.
Baru-baru ini, direktur umum Sassuolo, Giovanni Carnevali pun mengakuinya. Melalui wawancara bersama Rai 2 beliau mengungkapkan bahwa Boga telah berkembang secara signifikan dan pihak Sassuolo ingin tetap mempertahankannya.
"Dia telah membuat langkah maju yang signifikan. Kami harus berterima kasih kepada pelatih kami Roberto De Zerbi untuk membawanya ke level ini. Banyak klub menginginkannya, tetapi kami berharap untuk mempertahankannya. Kami tidak ingin menjualnya ... Saya pikir Boga juga akan mengenakan kemeja Sassuolo musim depan. "Â ucap Giovanni Carnevali.
Sebenarnya di Serie A, Sassuolo termasuk klub yang sering mengorbitkan pemain-pemain muda potensial seperti Jeremie Boga.
Sebut saja seperti Matteo Politano, Merih Demiral, Stefano Sensi, hingga Lorenzo Pellegrini. Sayangnya, tradisi Sassuolo adalah menjual pemain-pemain tersebut di saat mereka tenar.
Meski demikian, musim ini jadi cukup berbeda karena Sassuolo mau mempertahankan salah satu pemain terbaiknya seperti Domenico Berardi untuk tetap berseragam hijau-hitam.
Apakah para pemain penting seperti Boga dan Berardi ini akan tetap bertahan di musim depan? Kalau mereka tetap bertahan, agaknya kegemilangan Sassuolo bisa jadi lebih hebat daripada musim ini.
Salam Sepak bola.
Klasemen terbaru Serie A, cek di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H