Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Gara-gara Pandemi, Kami Kesusahan Mencari Peserta Didik Baru

24 Juni 2020   17:40 Diperbarui: 28 Juni 2020   20:36 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah orang tua murid berdemo di depan Gedung Balaikota DKI Jakarta soal PPDB, Selasa (23/6/2020). | Foto: ANTARA/Aprillio Akbar/foc via KOMPAS

Beda dengan sekolah-sekolah negeri yang letaknya di pelosok, yang di setiap desanya ada satu sekolah negeri. Boro-boro mau bicara tentang orangtua siswa yang mendemo sistem PPDB, ada siswa yang mendaftar saja kami sudah sangat beruntung.

Terang saja, jika suatu saat di tahun ajaran baru sekolah negeri tidak mendapat seorang pun siswa, maka peluang regrouping sekolah akan semakin besar. Kalau sudah seperti itu, kan kasihan gurunya harus terobang-ambing dan kebingungan mencari lahan mutasi.

Gara-gara Pandemi, Kami Kesusahan Mencari Peserta Didik Baru

Halaman sekolah kami. Dok. Ozy V. Alandika
Halaman sekolah kami. Dok. Ozy V. Alandika
Beda halnya dengan keadaan sekolah-sekolah negeri lain yang sibuk dengan aktivitas PPDB online dan banyaknya calon peserta didik yang mendaftar, sekolah kami --salah satu SD Negeri di Kab. Kepahiang, Bengkulu- malah sedang berjuang keras untuk mencari siswa baru.

Bukan karena masalah sistem PPDB, bukan karena masalah server, kesusahan ini datang gara-gara pandemi, minimnya fasilitas sekolah, serta lokasi sekolah yang cenderung pelosok.

Satu sekolah negeri untuk satu desa plus ada 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) di antara tiga desa, agaknya cukup susah bagi sekolah negeri jika harus menyaingi MIN.

Terkait berbagi jumlah siswa baru rasanya sekolah bisa berkoordinasi dengan desa untuk mengajak para orangtua mendaftar sekolah negeri di desanya saja. Tapi kalau soal persaingan dengan MIN? Toh, Madrasah tidak menerapkan sistem zonasi layaknya sekolah negeri.

Bisa gawat, kan? 

Tahun 2019, murid baru kami hanya 2 orang. Dok. Ozy V. Alandika
Tahun 2019, murid baru kami hanya 2 orang. Dok. Ozy V. Alandika

Tambah lagi sejak awal tahun ini Bumi Pertiwi sudah diserang oleh pandemi, keadaannya malah makin susah. Tahun kemarin saja kami hanya mampu mendapatkan 2 orang murid.

Sedangkan tahun ini, gara-gara corona akhirnya berbagai rencana sosialisasi kami kandas di tengah kisah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun