Kesulitan Ketiga: Meletakkan "Batu Pertama" Karakter dan Dasar Ilmu
Bagi seorang guru SD, peletakan karakter dan dasar ilmu kepada anak-anak adalah kesulitan sekaligus tantangan yang tidak ringan. Disebut sulit karena yang diajarkan adalah karakter-karakter dan ilmu dasar. Disebut tantangan karena tanggung jawabnya begitu besar.
Ibaratkan peletakan batu pertama sebuah proyek pembangunan, seorang guru SD mesti memiliki komitmen yang kuat untuk membentuk fondasi karakter dan ilmu pengetahuan yang kemudian disalurkan kepada anak-anak.
Jika fondasi keduanya tidak kuat, bagaimana? Ini alamat bahaya dan bisa saja guru SD celaka. Mengapa?
Karena SD adalah permulaan untuk mengajarkan karakter dan ilmu pengetahuan, maka guru punya tanggung jawab untuk menyampaikan karakter yang benar secara benar, serta mengajarkan ilmu yang benar secara benar. Kalau terbolak-balik, guru bisa dapat dosa jariyah!
Contohnya? Sederhana saja. Misalnya ada guru SD membolehkan anaknya menyontek saat ujian. Karena dulu dibolehkan, akhirnya tertanamlah karakter menyontek hingga anak itu dewasa.
Nah, kalau sudah seperti ini berarti selama anak tadi masih menyontek dan tidak sadar dengan kesalahan itu hingga ia dewasa, selama itu pula dosa-dosa akan mengalir untuk gurunya. Inilah yang disebut dosa jariyah. Sulit dan ngeri, kan?
Jadi, wahai guru, berhati-hatilah dalam mengajar. Jangan sampai salah-salah menuangkan ilmu dan karakter karena anak-anak bisa saja meniru apa-apa saja yang disampaikan/diajari oleh gurunya.
Meski begitu, tak perlu takut. Selama yang guru ajarkan adalah kebaikan, selama itu pula guru akan mendapatkan pahala jariyah yang terus mengalir hingga hari kiamat tiba. Luar biasa, kan? Terpenting, tetap semangat selalu dan selalu bersemangat.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H