Jika Mas Nadiem bersama Kemendikbud bergerak sendiri, khawatirnya akan ada tabrakan keputusan yang merugikan pelaku pendidikan di lapangan. Sayangnya, kerugian itu pula tidak bisa ditebak dari awal karena skenario masuk sekolah belum dipaparkan.
Maka dari itulah kompromi sangat diperlukan sebelum mengambil keputusan penting bin krusial ini.
Tidak terlalu sibuk kiranya jika pihak Kemendikbud mengadakan telekonferensi bersama Mas Nadiem, PGRI, perwakilan organisasi dan ahli pendidikan. 1-3 jam rapat kiranya sudah cukup bagi Mas Nadiem untuk memantapkan skenario yang akan diterapkan.
Lagi-lagi pengambilan keputusan yang tak buru-buru perlu terus digaungkan. Keputusan masuk sekolah bukan hanya menyangkut efektivitas belajar melainkan juga keselamatan dan keamanan pelaku pendidikan di lapangan.
Tambah lagi dengan adanya pandemi Covid-19, pikir panjang dan kompromi menjadi sangat penting karena keputusan untuk masuk sekolah bukanlah ajang coba-coba. Ya, coba-coba tanpa pertimbangan yang matang malah bisa memperkeruh keadaan. Kita tentu tidak ingin itu terjadi.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H