Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Harga Bahan Pangan Relatif "Cerah", tapi Hati Petani Sayuran Masih "Mendung"

29 April 2020   17:35 Diperbarui: 29 April 2020   17:35 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gudang sayur di daerah Curup sudah mulai beroperasi. Dok. Gudang sayur Broto Boz

Gudang sayur di daerah Curup sudah mulai beroperasi. Dok. Gudang sayur Broto Boz
Gudang sayur di daerah Curup sudah mulai beroperasi. Dok. Gudang sayur Broto Boz
Di awal-awal penyebaran Covid-19 di Indonesia, sempat terjadi kepanikan yang luar biasa di kalangan agen alias distributor yang mengirim sayuran ke luar provinsi. Efeknya, pasar-pasar di Jawa banyak tutup dan pintu-pintu gudang sayur di daerah sendiri ikut terkunci.

Mujurnya, semenjak tabuh Ramadan dihentakkan gudang-gudang sayur kembali buka dan mobil-mobil sayur mulai berlalu-lalang untuk mendistribusikan sayur ke luar provinsi.

Dampak baiknya adalah para petani sayuran tidak terlalu shock dengan dentuman harga gula pasir yang sempat naik menjulang. Selain itu, mereka juga mulai semangat mengurusi tanaman di kebun masing-masing sembari berharap harga jual segera naik.

Bagi petani sayuran, sebenarnya pandemi Covid-19 tidaklah terlalu jadi penghalang mereka untuk tetap memproduksi sayuran. Yang menghalangi adalah ketakutan-ketakutan yang absurd terhadap wabah, macetnya distribusi sayur, hingga ketidakpastian cuaca.

Namun, yang lebih serius lagi adalah praduga atas adanya oknum-oknum nakal pemain harga. Kalau harga eceran di pasar masih stabil dan tergolong tinggi, mestinya harga sayuran di kalangan petani juga bisa ditetapkan dalam kadar normal alias wajar.

Tapi, kalau harga eceran di pasar malah terlalu jauh melangkahi harga sayuran yang dibeli dari petani, rasanya ada sesuatu hal yang perlu ditanyakan. Apa saja kerja distributor, dan apa benar mereka sudah jujur menawarkan harga.

Selain pemerintah daerah setempat, agaknya pemerintah pusat juga perlu memperhatikan nasib petani sayuran di Indonesia. Mereka juga mau beli daging sapi sesekali walau hanya kg. Mereka juga mau beli takjil, beli susu untuk penambah semangat sahur, dan juga baju lebaran.

Jika harga bahan pangan cerah di pasaran, maka harusnya harga yang dibeli dari para petani juga cerah. Adanya petani juga untuk menyenangkan pemerintah agar tidak melulu impor pangan. Maka darinya, hapuslah mendung di hati petani dengan perbaikan harga yang wajar.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun