Karena waktu penyampaian draft cetak biru sudah dekat, ada kekhawatiran sekaligus rambu-rambu peringatan yang mesti dilayangkan ke meja Raker nanti. Cetak biru adalah kerangka jangka panjang bangsa ini sehingga tujuan dan arahnya harus sama atas bawah.
Kekhawatiran ini diungkap oleh salah seorang pakar pendidikan, Najeela Shihab. Najeela menerangkan bahwa salah satu tujuan dari cetak biru adalah para peserta didik di Indonesia mampu menguasai keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan masa depan.
Alasan terbesar mengapa selama ini pendidikan kita masih stagnan adalah banyak sekali pihak yang terlibat dalam pendidikan, tapi setiap pihak memiliki kepentingan sendiri sehingga mengesampingkan tujuan bersama dalam peningkatan SDM melalui pendidikan.
Terang saja, kalau cetak biru dinodai dengan kepentingan pribadi/golongan semata, maka kadar ketahanannya hanyalah sampai beberapa waktu saja. Jadi pas jika disandingkan dengan ganti menteri, ganti kurikulum. Tiap menteri mengusung politiknya, dan kurikulum jadi korbannya.
Ujung-ujungnya, para pelaksana kebijakan yang keteteran, ngeluh dan kesusahan. Guru-guru jadi repot, kepala dinas dikbud jadi ambyar, dan bisa-bisa presiden minta ubah kurikulum lagi.
Sudah saatnya Mas Nadiem bersama pemerintah peduli dengan ketidakjelasan arah pendidikan hari ini. Uang rakyat yang tak terhitung janganlah disia-siakan lagi. Maunya kita, cetak biru nantinya dapat menjadi kabar gembira bagi seluruh alam pendidikan.
Kata orang, janji hanyalah tinggal janji. Mudah sekali bagi seseorang untuk melanggarnya. Bisa pura-pura lupa, mengaku sibuk, atau malah dianggap tidak penting lagi.
Tapi, jika yang berjanji adalah seorang pejabat publik sekelas Mendikbud, maka sudah seharusnya dipenuhi dan diupayakan semaksimal mungkin. Ada bertumpuk-tumpuk harapan bangsa dipundak dan meja kerja Mas Nadiem. Mau tidak mau harus diselesaikan.
Semoga ada kabar baik di bulan depan, jangan malah kabar angin. Nanti malah menyakitkan hati pelaksana kebijakan pemerintah.
Salam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI