Sebagai doa penutup, marilah kita lantunkan doa selamat yang biasa kita hadirkan setelah sholat:
"Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu keselamatan ketika beragama, kesehatan badan, limpahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datangnya maut, rahmat pada saat datangnya maut, dan ampunan setelah datangnya maut."
Ingin saya, semoga harapan ini tidaklah sekadar Quotes indah semata. Akan saya perjuangkan dengan memegang salah satu ungkapan pepatah Rejang (Curup, Bengkulu):
"Tangen Menetok Baeu Mbusung"
"Tangan Memotong, Bahu Membusung"
Maknanya, harapan yang baik mesti diiringi dengan perbuatan yang baik pula, dan bersamaan dengan itu bersiaplah untuk menanggung resikonya. Asalkan perbuatannya baik, berarti hasilnya baik juga, kan? Soal ibadah, resikonya pasti ada kebosanan dan kelelahan.
Tapi, dengan adanya kesempatan umur di ramadan kali ini, tiada alasan lagi untuk plintat-plintut dalam berperilaku. Yang belum baik, jadikan ia baik. Yang sudah baik, tetaplah menjadi baik tanpa harus merasa diri ini sudah baik.
Demikian, inilah asa terkait ramadan yang ada di benak saya saat ini. Saya tambahkan dengan lantunan indah:
"Ketika engkau sudah berada di jalan yang benar menuju Allah, maka berlarilah. Jika sulit bagimu, maka berlari kecillah. Jika kamu lelah, berjalanlah. Jika itu pun tidak mampu, merangkaklah. Namun, jangan pernah berbalik arah atau berhenti." Imam Syafi'i
Ungkapan indah ini senantiasa saya pegang karena terkadang kebaikan yang kita buat bisa jadi busuk menurut penilaian orang lain. Seperti halnya bunga Raflesia Arnoldi yang sudah mekar di kota Curup baru-baru ini.
Bentuknya indah dan besar, sayang karena baunya busuk, tidak semua orang tahan lama-lama dekat dengannya. Tapi, biar bagaimanapun keadaannya, bunga Raflesia tetaplah istimewa bagi alam Bengkulu. Sama seperti takwa, tetap istimewa di hadapan Allah.
Selamat dan semangat menjalankan ibadah puasa. Semoga dosa-dosa kita diampuni, semoga amalan ibadah kita diterima oleh Allah, dan semoga Covid-19 lekas berlalu. Aamiin.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H