Dalam ibadah puasa juga demikian. Setiap hamba mesti hati-hati dengan jebakan offside, terutama soal ibadah-ibadah yang utama di bulan puasa.
Terlalu fokus berpuasa hingga lupa dengan kewajiban ibadah lainnya akan mengakibatkan pahala seorang hamba dianulir. Misalnya, berpuasa namun tidak sholat, menjalankan i'tikaf hingga lupa dengan keluarga di rumah, serta berpuasa tapi tidak bayar zakat fitrah.
Selain itu, banyak pula ibadah lain di bulan puasa yang bisa membuat kita terperangkap jebakan offside. Misalnya, berdonasi tapi tak ikhlas, terus membaca Qur'an namun pamer, terus bolak-balik dari masjid demi mendapat cap saleh, semua ini bisa buat pahala kita dianulir.
Akhirnya, baik filosopi catenaccio maupun ibadah puasa lagi-lagi kita perlu mengingatkan kembali apa tujuan akhirnya. Semua tim yang bertanding dengan catenaccio pasti ingin menang, dan semua orang yang berpuasa pasti ingin meraih takwa serta perbaikan iman.
Maka dari itu, dalam berpuasa upayakanlah agar kita bisa meraih gelar man of the match di setiap harinya. Jangan lupa raih pula gelar best player, top fair player, top scorer hingga trophy di babak final alias hari raya nanti.
Adapun tentang penghargaan lainnya, maka Allah sendiri yang akan membalasnya. Mari kita bersemangat dalam berpuasa.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H