Sedikit mengulik pengalaman pribadi. Sejak SD hinggalah tamat kuliah orangtua saya cukup ketat dalam mengatur pergaulan saya. Ada teman baru yang datang ke rumah, orangtua saya minta dikenalkan dan dijelaskan seperti apa tindak-tanduknya.
Terus seperti itu, hingga akhirnya orangtua pun ikut-ikutan akrab dengan teman-teman saya. Bahkan, sikap perhatian ini juga diterapkan kepada dua adik-adik saya. Andai orangtua menemukan teman adik saya yang nakal, maka adik tidak boleh terlalu dekat dengannya.
Rasanya, beginilah semestinya para orangtua bersikap. Tidak cukup sekadar memberikan fasilitas belajar dan hak sekolah, orangtua juga sebaiknya peduli dengan lingkungan serta pergaulan anaknya.
Terlebih lagi saat ini, kekerasan seksual, perundungan serta bentuk kenakalan-kenakalan lainnya bisa saja terjadi di manapun, kapanpun dan melalui media apapun.
Sejatinya media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter maupun yang lainnya tidak pernah salah. Keberadaan media ini sangat bermaslahat andai digunakan untuk hal-hal yang positif.
Maka dari itulah, tanpa perlu menyalahkan siapapun, pendidikan karakter akan berhasil sesuai harapan jika semua pihak yang terkait dengan pendidikan bisa bekerja di jalan yang sama.
Orangtua peduli, guru peduli, lingkungan dan teman sebaya diseleksi serta pemerintah juga ikut mengawasi. Semoga kasus menyimpang seperti ini tidak terulang lagi.Â
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H