Mengenai tempat kemunculan, ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan "dari bumi" sebagaimana kalam Allah dalam QS An-Naml:82 tadi. Ada yang menyebut Dabbah akan keluar dari bukit Shafa  (Mekah), dari gunung Abu Qubais, dari Tihamah, bahkan ada juga yang menyebut Dabbah akan muncul dari Thaif.
Namun, dari manapun Dabbah muncul nanti agaknya tidak perlu kita persoalkan. Yang lebih penting adalah tentang amal kita, sudah sejauh mana dipersiapkan atau malah masih banyaklah dosa daripada amal baik.
Hal ini perlu direnungkan karena setiap manusia mesti cepat-cepat sadar terhadap pentingnya bekal diri. Kiamat hanya Allah yang tahu dan tanda-tanda itu bisa terjadi kapan saja tanpa mampu diukur oleh tanggal dan waktu.
Terakhir, agar semakin jadi pembeda hewan-hewan aneh dengan Dabbatul Ardh sebagai tanda kiamat besar maka kita paparkan sedikit bentuk fisik Dabbah seperti yang dijelaskan dalam kitab tafsirnya Ar-Razi.
Dinukil oleh M. Syamsul Haqq Abadi, ukuran tubuh Dabbah dalam satu hadis disebut setinggi 60 hasta dan kepalanya sampai ke awan. Dabbah punya 4 kaki, bulu yang halus pada muka, dan 2 sayap.
Sedangkan menurut Ibnu Jurayj, ciri fisik Dabbah adalah kepalanya seperti kepala kambing, matanya seperti mata babi, telinganya mirip telinga gajah, tanduknya adalah tanduk rusa, dadanya adalah dada singa, warna kulitnya bagai warna kulit harimau, lambungnya mirip lambung sapi, ekornya seperti ekor domba jantan, dan tapak kakinya adalah tapak kaki unta.
Andai mau membayangkannya sedikit saja, maka semakin tak terbayangkanlah seperti apa sebenarnya Dabbah yang Allah utus di akhir zaman nanti.
Maka dari itulah, agaknya sembrono sekali jika ada orang yang mampu mencocoklogikannya dengan hewan aneh yang kecil dan mencocoklogikannya dengan Dabbah yang akan muncul di hari kiamat nanti.
Jelasnya, kiamat adalah perkara besar yang mungkin tak akan mampu kita hadapi. Bahkan, walaupun dengan iman yang mantap sekalipun, hampir tiada orang yang mau menemui tanda-tanda kiamat besar. Entah itu Ad-Dukhan, Dajjal, Yakjuj Makjuj, hingga Dabbah sekalipun.
Kadang, jangankan mau bicara tentang tanda-tanda kiamat besar, melawan virus kecil bernama corona saja seisi dunia sudah pontang-panting. Apalagi huru-hara akhir zaman nanti?
Sejatinya, janganlah dianggap bahwa tanda-tanda kiamat besar hanyalah hal yang mudah bin sepele. Kita manfaatkan kesempatan pintu taubat yang masih terbuka hingga hari ini. Kita mantapkan iman, perkuat ketakwaan dan selalu memohon ampun kepada Allah.