Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengapa Hewan "Aneh" Sering Dicocoklogikan dengan Dabbatul Ardh dan Hari Kiamat?

21 April 2020   17:08 Diperbarui: 21 April 2020   17:15 6731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Gary Chambers dari Pixabay 

Bisa disebut Dabbatul Ardh, Dabbah atau juga Dabbatam minal Ardh. Dalam terjemah Qur'an, Dabbah diartikan sebagai hewan melata, hewan buas atau binatang buas yang akan keluar dari bumi. Lebih lanjut, kemunculan hewan ini adalah pertanda bahwa kiamat sudah sangat dekat.

"Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami." QS An-Naml: 82

"Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya." QS Asy-Syura: 29

"...dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." QS Al-Baqarah: 164

Sengaja penulis sajikan 3 dalil sebagai penguatan maksud seperti apa Dabbah sebenarnya. Ada tiga garibawah yang semuanya merupakan arti dari Dabbah. Pada QS An-Nam:82 Dabbah diartikan sebagai binatang melata namun bisa berbicara. Ini adalah isyarat hari akhir/kiamat.

Sedangkan pada QS Asy-Syura:29 dan Al-Baqarah:164 Dabbah lebih dimaksudkan sebagai hewan melata yang diciptakan Tuhan dengan beragam jenisnya. Dalam tafsir Al-Jalalayn dan tafsir Al-Misbah, keragaman jenis hewan ini diciptakan sebagai tanda kekuasan dan keesaan Tuhan.

Sederhananya, hewan-hewan melata seperti segala jenis ular, kadal, buaya, atau bahkan komodo juga bisa disebut Dabbah dalam konteks ragam ciptaan yang merupakan tanda-tanda kebesaran Tuhan.

Gambar oleh Gary Chambers dari Pixabay 
Gambar oleh Gary Chambers dari Pixabay 

Lalu, apakah bisa dikaitkan kepada tanda kiamat? Untuk lebih jelas, kita bergerak ke Sabda Nabi. Dari Abdullah bin Amr ra, dia berkata:

"Aku hafal dari Rasulullah ra sebuah hadis yang aku tidak akan melupakannya sesudah ini. Aku mendengar Rasulullah bersabda, Sesunggunya tanda hari kiamat yang pertama kali muncul adalah terbitnya matahari dari arah terbenamnya, muncul binatang melata kepada manusia pada waktu Dhuha. Salah satu dari keduanya muncul sebelum yang satunya, sedangkan yang lain mengikutinya segera." HR. Muslim no. 2941 (Shahih)

"Binatang melata akan muncul, bersamanya ada cincin stempel Sulaiman dan tongkat Musa, lantas ia menjadikan cemerlang wajah orang beriman dan menstempel hidung orang kafir dengan cincin itu, sampai benar-benar para pengkhianat berkumpul dan berkata, inilah wahai mukmin. Dan dikatakan, inilah wahai kafir. Dia berkata, inilah, wahai kafir, dan inilah, wahai mukmin.  " HR. At-Tirmidzi no. 3240 (Hasan)

Kedua hadis di atas merupakan perincian lebih lanjut dari QS An-Naml:82 sekaligus menerangkan bahwa itulah Dabbatul Ardh yang akan datang di akhir zaman kelak.

Kemunculan hewan melata yang mampu berbicara ini akan memisahkan sekaligus menetapkan mana orang-orang kafir dan mana orang-orang beriman. Isyarat ketetapan ini adalah cincin Nabi Sulaiman dan tongkat Nabi Musa yang dibawa oleh Dabbah.

Ketetapan ini akan semakin kuat dan terang jika kemunculan Dabbah terjadi setelah matahari terbit dari barat. Terang saja, fenomena matahari terbit dari arah tenggelamnya adalah batas akhir terbukanya pintu taubat seperti ungkapan dalil yang pernah kita dengar sebelumnya.

Artinya, ketetapan berupa stempel mukmin dan kafir yang dilakukan dan dikatakan oleh Dabbah tadi adalah ketetapan yang tak bisa diubah lagi. Pintu taubat sudah ditutup, maka kejelasannya hanya 2, yaitu Surga atau Neraka.

Jadi, kalau kembali kita bandingkan Dabbatul Ardh dengan temuan hewan-hewan "aneh" seperti yang penulis ungkapkan di atas tadi, maka sangatlah jauh perbedaannya.

Jika hewan "aneh" yang ditemukan tadi adalah tanda kebesaran dan keesaan Tuhan, maka Dabbah di sini mampu berbicara sekaligus menjadi "pengadil" sementara sebelum ditiupkannya sangkakala sebagai tanda kiamat tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun