Jujur saja, tadi pagi aku sempat was-was karena daerahku sedang mati lampu. Aku gusar karena HP sudah mau mati dan baterai laptop sekarat. Jangan-jangan aku tidak diberi kesempatan untuk hadir. Tapi mujur, tepat jam 12.30 tadi listrik kembali mengalir.
Syahdan, aku bisa ikut takjub menyaksikan kehebatan Kompasiana dengan statistik "ganasnya". Bagaimana tidak ganas, Kompasiana dalam satu bulan (data Maret 2020 via Kak Widha) mampu menghasilkan 19.575 karya dan aku juga termasuk di dalamnya.
Belum selesai, aku pula baru tahu bahwa kerja di Kompasiana itu non-stop, 24 jam dalam 1 hari. Ini adalah kebanggaan yang membahana dan menjadikan sebuah perwujudan betapa pedulinya Kompasiana terhadap sebuah karya berikut dengan orisinalitasnya.
Atas kepedulian ini, sudah sewajarnya aku dan kita semua mulai menata lagi tulisan-tulisan agar lebih bermanfaat dan orisinal.
Aku sendiri cukup peka dan sadar dengan kepedulian para editor. Sejak awal bergabung di Kompasiana 9 bulan yang lalu editor banyak mengajarkanku bagaimana caranya menulis kalimat tanya, cara menyisipkan sumber gambar, hingga cara memaksimalkan Quote.
Berkali-kali kuamati tulisanku, ada yang berubah dari cara penulisan sumber ilustrasi gambar. Ada yang berubah dari peletakan tanda baca di judul, dan ada yang berubah dari label kategori tulisan.
Untuk penulisan sumber ilustrasi, akhir-akhir ini aku mulai memahami dan berusaha untuk memperbaikinya. Tapi untuk kategori kuakui, aku masih sering salah kamar. Hehehe
Blogshop tadi adalah curahan ilmu yang sangat berharga, khususnya bagi saya pribadi. Tidak hanya sekadar ilmu, tidak hanya sekadar menghibur sakit hatiku, melainkan juga untuk membangkitkan kesadaran untuk menghargai sebuah karya.
Terima kasih, Kompasiana
Salam dariku
Ozy V. Alandika
Curup, Bengkulu