Terang saja, kita berkali-kali diminta oleh WHO maupun pemerintah setempat untuk menghindar dari Covid-19 dengan berdiam diri di rumah, serta memulai segala sesuatu dari rumah.
Masuknya Covid-19 ke rumah tanpa perantara benda atau manusia lain tidaklah mungkin, bahkan hingga penelitian-penelitian terbaru saat ini. Begitu pula dengan deskripsi fenomena akhir zaman bernama Yakjuj Makjuj, mereka tidak sampai mencari manusia hingga ke bilik-bilik atau sudut rumah.
Hingga hari ini, kita masih berjibaku dan mulai tertimpa kebosanan karena Covid-19. Keberadaan teknologi dan para peneliti pun tak bisa bicara banyak untuk melawan kengeriannya. Jalan yang ditempuh hanyalah menghindari dan jika terlanjur, maka mengobati.
Sikap menghindari Covid-19 bukan berarti tanda kita menyerah dengan keadaan, melainkan sebagai bentuk ikhtiar agar dijauhkan dari serangan tentara Tuhan ini. Tampak, semakin jelas bahwa hanya Allah semata yang mampu menghentikan pandemi Covid-19.
Sekalian saja, keberadaan Covid-19 kita jadikan persiapan latihan untuk menghadapi ujian Allah yang lebih berat dan lebih ganas dari Covid-19. Jika Covid-19 adalah tentara-tentara kecil Tuhan, maka Yakjuj Makjuj adalah Pasukan Neraka yang tampak dan nyata.
Masa-masa ini, sesuai dengan nash-nash shahih akan kita lalui seiring dengan semakin dekatnya hari kiamat. Tiada perlindungan, kecuali hanya kepada Allah semata.
Akhirnya, marilah terus kita memanjat doa agar bencana Covid-19 segera berakhir dan masing-masing dari kita diberikan kekuatan iman untuk melewatinya. Aamiin.
Wallahua'lam bissawab.
Sumber:
Al-Qur'an dan Terjemahannya
Ensiklopedi Akhir Zaman karya Muhammad Ahmad Al-Mubayyadh dengan judul asli Al-Mausu'ah fi Al-Fitan wa Al-Malahim wa Asyrath As-Sa'ah, Surakarta: Granada Mediatama, 2017
Fath Al-Qadir, Asy-Syaukani
www.sabda.org
Kumparan.com
KBBI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H