Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Awas, Gara-gara Covid-19 Orangtua Bisa Jadi Monster di Rumah!

29 Maret 2020   19:50 Diperbarui: 30 Maret 2020   15:44 1802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Monster via techcrunch.com

Mestinya, keberadaan dan pendampingan sosok orangtua terhadap anak yang belajar di rumah dapat mewujudkan ketentraman belajar. Tapi ini malah sebaliknya, anak lebih suka sendiri dan ketika orangtuanya datang, fokus serta pikiran anak malah ambyar.

Di suasana yang lain, tidak sedikit pula kita temukan ungkapan-ungkapan yang menandakan bahwa anak lebih suka sekolah daripada belajar di rumah. Ungkapan ini juga belakangan sering kita temui di media sosial baik dalam bentuk tulisan, gambar, hinggalah pantun.

Pantun keluhan siswa yang viral di media sosial. Tangkapan Layar Facebook
Pantun keluhan siswa yang viral di media sosial. Tangkapan Layar Facebook
Isi keluhnya tidaklah jauh berbeda. Semua mengarah pada ketidaknyamanan anak saat belajar di rumah. Anak berpandangan bahwa orangtuanya, terutama ibu di rumah tidak cocok jadi guru. Atas keluh inilah anak lebih suka belajar di sekolah. Ya, semoga corona segera tamat.

Awas, Orangtua Jangan Jadi Monster di Rumah!

Ilustrasi orangtua sebagai monster di rumah. appletreebsd.com
Ilustrasi orangtua sebagai monster di rumah. appletreebsd.com

Gara-gara Covid-19, anak belajar di rumah. Gara-gara anak belajar di rumah, orangtua mesti rela melakukan pendampingan. Gara-gara keduanya, anak malah rindu ingin segera sekolah. Lah, jangan-jangan di rumah ada monsternya?

Bisa jadi, dan monster itu bernama orangtua. Dari mana kita bisa menebak bahwa orangtua itu adalah monster yang ganas?

Pertama, dari ketidaknyamanan anak dalam belajar di rumah. Kedua, karena ketidaksabaran orangtua dalam mendampingi anak belajar. Ketiga, anak sering dibentak dan dimarahi dalam belajar. Keempat, peraturan di rumah sangat ketat dan anak sering dihukum. Kelima...

Sisanya tebak sendiri, ya? Barangkali kalau anak-anak sendiri yang mengemukakan alasannya secara terbuka, maka sebab-sebab adanya monster di rumah bisa jadi sampai 15. Hohoho

Sepertinya cukup mengerikan. Rumah yang sejatinya merupakan tempat paling nyaman untuk didiami dan belajar, malah berubah menjadi ruang sekap yang dijaga oleh monster ganas. Siapakah monsternya? Tentu saja orangtua yang masuk dalam kategori yang tersebut di atas.

Jika sedikit kita sandingkan dengan pola asuh, maka terkuak ciri bahwa orangtua yang tindakannya seperti monster dalam mendidik anak sudah tergolong sebagai orangtua otoriter.

Otoriter di sini adalah tindakan orangtua yang berkuasa sepenuhnya, sesukanya dan sewenang-wenang. Sebenarnya jika kita kembalikan kepada fakta bahwa semua orangtua pasti ingin anaknya bahagia dan sukses, maka pola asuh ini bisa terbantahkan dengan sendirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun