Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Duhai Sayang, Gurumu, Muridmu dan Kepala Sekolahmu Malang!

9 Maret 2020   20:09 Diperbarui: 9 Maret 2020   20:32 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duhai Sayang, Gurumu Malang!

Sangat tersayangkan, guru yang sejatinya menjadi penghapus dan peruntuh kemalangan siswa hari ini ikut-ikutan tertimpa kemalangan. Bukan sekadar soal kesejahteraan, melainkan juga soal begitu "mengerikannya" perlindungan bagi mereka.

Soal kesejahteraan, barangkali dari segi regulasi dari hari ini dan beberapa tahun ke belakang, bisa ditemui simpul bahwa kesejahteraan para guru meningkat. Dari segi gaji misalnya, naik beberapa persen. Guru honorer juga demikian, saat ini sudah agak lapang dengan Dana BOS.

Tapi, jika kita ikut menimbang pengeluaran hari ini, faktanya kebutuhan-kebutuhan pokok sudah melaju jauh dan melangkahi kenaikan gaji. Kesehatan menjerit karena BPJS, kepala pusing karena tarif listrik dan gas melon, bahkan perut berteriak karena lihat harga sembako.

Hebatnya, guru-guru yang ada di sini dan di ujung sana tetap tegar dan mampu mengangkat kepala mereka. Bukan hanya untuk ikhlas menjalani hidup, melainkan juga untuk terus berteguh pendirian dalam mengalirkan ilmu.

Meski demikian, keteguhan pendirian seorang guru atas profesinya tidak selalu sejalan dengan keselamatan dirinya. Perlakuan siswa yang sudah melanggar norma berkali-kali melukai perasaan hinggalah fisik guru.

Tidak terbayangkan ada seorang guru yang luka-luka di depan kita, alangkah mengiris hati jika kita jumpai yang seperti ini.

Tambah lagi, di saat siswa sudah mulai tidak sehat moralnya, guru dihadapkan dengan hukum perlindungan anak yang sangat sensitif. Hal ini menjadi tantangan yang berat bagi guru untuk segera meninggalkan hukuman fisik dan meletakkan kesabaran di atasnya.

Harapannya, keinginan dan ketulusan guru dalam mendidik dan mengajar di sekolah tidak segera punah. Karena mereka tetaplah sosok yang mulia.

Duhai Sayang, Kepala Sekolahmu Malang!

Lagi-lagi kita ingin berucap bahwa degradasi karakter agaknya mulai sangat jelas terpampang di sekolah. Siswa sudah tertimpa kemalangan, gurunya juga, dan baru-baru ini kepala sekolah menyusul ditimpa kemalangan.

Yang menjadikan kita miris, pelaku yang menyakiti kepala sekolah bukanlah siswa, guru, maupun penjaga sekolah melainkan wali/orang tua siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun