Di sekolah dipanggil guru, di luar juga dipanggil guru. Di masyarakat jadi guru, di rumah juga menjadi guru. Tak perlu kiranya bergenit-genit ria dengan siswa, serta menanggapi berlebihan kegenitan siswa.
Memang ada beberapa guru yang akhirnya naik pelaminan dengan siswanya. Tapi, tugas guru bukan untuk menyeleksi siswa-siswanya untuk dijadikan jodoh, kan?
Untuk itu, tetaplah menjadi guru di jalan yang benar. Soal garis tangan berjodoh dengan siswa itu urusan belakang. Cukuplah takdir yang menunjukkan jalannya.
Salam.
Ehh, khusus untuk Bu Hennie Triana Oberst -- danke schon.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!