Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

[Event Semarkutiga] Tips Menghadapi Siswa Genit Versi Guru Muda

5 Februari 2020   20:37 Diperbarui: 5 Februari 2020   21:15 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Semarkutigakom

Maka dari itulah, sebelum siswa-siswi baper, guru cepat-cepat lari dari kenyataan dan mengalihkan pembicaraan. Tapi awas! Jangan-jangan gurunya ikut baper. Hmmm

5. Guru Tetaplah Jadi Motivator, Role Model dan Penasihat

Sejatinya sikap-sikap tidak biasa dari siswa hanyalah ungkapan untuk cari perhatian. Adanya siswa yang terlalu lebay dan alay, barangkali mereka memiliki tingkat perhatian yang tinggi terhadap sesuatu hal. Di sinilah guru perlu hadir sebagai motivator, menenangkan siswa agar mereka tidak berlebihan.

Adanya siswa yang bergenit-genit ria juga merupakan bagian dari perhatian siswa kepada guru. Bagi siswa, itu mungkin benar dan merupakan cara untuk menjalin keakraban kepada guru. Tapi? Dalam konteks etika dan kode etik pendidikan, hal itu berlebihan.

Untuk mengatasinya, guru perlu menjadi role model yang mantap dengan menunjukkan contoh perilaku akrab namun tetap tidak keluar dari nilai-nilai takzim kepada guru.

Terakhir, seluruh guru senior, guru muda, serta guru-guru lainnya perlu terus menjadi seorang penasihat. Apapun bentuk kesalahan siswa seperti bergenit-genit ria tidak pantas kiranya jika harus segera dimarahi dan dihardik. Lembutkan hati dan sikap mereka dengan nasihat.

Dokumentasi Semarkutigakom
Dokumentasi Semarkutigakom

Namun, untuk menguatkan diri agar bisa selalu menjadi motivator, role model, dan penasihat, guru perlu terus meningkatkan iman dan takwa kepada Allah. Sembari itu, perlu juga kesabaran yang bertumpuk-tumpuk karena sejatinya setiap kebenaran belum tentu selalu dianggap baik.

Tapi, lagi-lagi tak masalah karena guru yang senantiasa menasihati kebenaran dalam kesabaran adalah guru yang beruntung.

Allah berkalam:

"Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran" QS Al-Ashr: 3

Akan rugi kiranya jika seorang guru hanya datang, duduk di ruang guru, mengajar, lalu pulang tanpa meninggalkan benih-benih kebaikan yang berkesan dan terteladan. Padahal, guru yang berkesan dan bisa diteladani akan selalu dianggap guru, di manapun ia berada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun