Game saat pembelajaran itu penting, bahkan sangat penting. Jangankan murid SD, murid SMP, SMA, dan mahasiswa pun masih selera dengan game. Lihat saja apa kerjaannya anak PPL (magang) mengajar, biasanya banyak game-game baru yang diutarakan.
Sejatinya, jika guru cukup humoris dan pandai bermain peran agaknya game tidak perlu digunakan lagi karena itu juga bagian dari Ice Breaking. Tapi, karena guru-guru di Indonesia banyak yang serius (banget), maka Games perlu diselipkan dalam pembelajaran.
14. Belajar di Luar Kelas
Apakah murid nakal di kelas hari ini sudah makin banyak? Mungkin dia bosan lihat kelas yang berukuran 5x6m. Mungkin dia juga bosan naik-turun tangga untuk sekadar masuk kelas. Hal-hal ini kiranya jangan luput dari perhatian guru.
Jika sudah seperti ini, sudah saatnya guru mengajak siswa belajar di luar kelas. Apakah di taman, di bawah pohon, lesehan di lapangan teduh, atau tempat-tempat lain yang nyaman.
15. Buat Aturan yang Jelas Sebelum BelajarÂ
Kadang, keributan di kelas terjadi karena kurangnya aturan-aturan yang bisa mengikat murid untuk tetap fokus. Yang ribut tidak ada konsekuensinya, yang rajin juga tidak ada konsekuensi yang jelas.
Darinya, guru perlu buat aturan sebelum belajar. Ajak murid untuk menyepakati suatu hal dan belajar untuk berkomitmen terhadapnya. Apakah itu tentang adanya rewards yang menarik, atau hukuman yang unik, semua tergantung kesepakatan bersama.
16. Dekati Murid Secara Personal
Tak kenal maka tak sayang, murid nakal barangkali guru tak mau kenal. Sejatinya tiada satupun murid yang mau dicap nakal. Mereka kadang hanya menjadi korban terpuruknya rumah tangga, terlalu bebasnya lingkungan, hingga kurangnya perhatian.
Maka dari itulah, guru kiranya dapat mendekati murid nakal secara personal agar ia bisa menyentuh sisi-sisi unik murid tadi. Belum segera membenahi kenalakan melainkan mengenal dulu kenapa murid bisa nakal. Setelah kenal, barulah guru bisa menuangkan nilai-nilai positif.