Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Soal Pesta Pernikahan, Milenial Lebih Khawatir Tidak Dapat Teman Kondangan daripada Isi Amplop

12 Januari 2020   21:36 Diperbarui: 12 Januari 2020   21:32 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pesta pernikahan. (pixabay.com)

Bagi Milenial, Isi Amplop Bukanlah Masalah

Karena kebahagiaan yang menggebu, tidak jarang milenial begitu baik dalam hal memberi hadiah. Terlebih lagi jika itu adalah teman sejak SD, sahabat ketemu besar, hingga atasan kerja, pasti hadiahnya banyak dan isi amplop lumayan besar.

Makanya tidak jarang jika sahabat atau teman lama yang request hadiah:

"Zy, kalau ayuk nikah nanti kadonya kompor gas ya!"
"Zy, datang ya tanggal segini. Jangan lupa kado ayuk kulkas, yang kecil aja. Hehehe"

Hehehe..... Whattttt? Memang begitu hebatnya punya teman dan sahabat yang baik ya, hingganya bisa request hadiah.

Tapi, jika demi sahabat maupun orang penting dalam hidup agaknya hadiah bukanlah soal. Berapapun isi amplopnya nanti akan berbalik. Makin banyak isi amplop, makin besar beban si dia untuk bertandang ke pernikahan kita. Selama belum pindah negara tapi, ya! Hohoho

Memang lagi-lagi mesti menyesuaikan dengan isi kantong, tidak terpungkiri. Jika hari ini mampunya hanya selembar biru, apa mau dikata. Atau, jika hanya kado berisikan alat pecah-belah, bingkai foto, maupun selimut juga bukanlah soal.

Toh, si sahabat tadi lebih bahagia jika orang-orang yang ia undang datang. Dan mungkin, begitu juga nanti dengan harapan para milenial yang belum menikah.

Milenial Lebih Khawatir Jika Tidak Punya Teman Kondangan

Bagi orang-orang yang sudah berkeluarga, saat undangan pernikahan tiba agaknya mereka hanya tinggal membulatkan tanggal di kalender. Tanggal ini nikahan si A, tanggal itu nikahan si B.

Pikiran yang datang kemudian dan mungkin jadi kekhawatiran mereka hanyalah tentang bagaimana caranya menyisihkan uang untuk beli ayam, beli beras, maupun beli kelapa. Jikapun dirasa kondisi keuangan sedang surut, barangkali amplop saja sudah cukup.

Mereka juga tidak khawatir tentang siapa yang akan menemani kondangan. Jauh-jauh hari suami sudah ingatkan isteri, begitu pula sebaliknya. Atau jika memang kepepet, maka salah satu dari mereka bisa berangkat bersama dengan tetangga atau kerabat lain yang juga diundang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun