Berdasarkan pendataan ini, tercatat ada 201 sekolah di Jakarta terendam banjir, 89 sekolah akses jalannya terganggu dan ada sebanyak 8.420 siswa di Jakarta terdampak banjir. Dari Kabupaten Lebak, Banten, ada 12 sekolah rusak akibat banjir, Â dan rumah 20 guru serta tenaga kependidikan terendam banjir.
Bagi ratusan sekolah yang rusak dan terendam banjir, agaknya proses pembelajaran belum bisa dilangsungkan dalam waktu dekat. Kita tidak begitu tahu bagaimana nasib buku-buku di sekolah yang terdampak banjir, begitu pula dengan kondisi ruang kelasnya.
Dan bagi ribuan siswa yang terdampak banjir, kiranya mereka harus menjaga kesehatan dan keselamatan diri mereka terlebih dahulu. Terang saja, kondisi air bah yang kotor sebenarnya tidak baik untuk dijadikan lahan berenang.
Siswa mungkin senang-senang saja "cebar-cebur" sembari menghilangkan kedukaan mereka atas bencana ini, tapi pelajaran kesehatan dari orangtua tetap harus dimakan dan siswa diusahakan harus tetap sehat. Belum bersekolah, minimal mereka bisa membantu orangtuanya dalam mengondisikan rumah yang terdampak banjir ataupun mengungsi.
Sekolah Dihimbau Libur, Guru Dapat Tunjangan
Jika memang tidak memungkinkan untuk sekolah, tiada salahnya sekolah diliburkan terlebih dahulu. Jangankan siswa, guru dan tenaga pendidikan pula masih sibuk mengurus rumah untuk menenangkan diri.
Jujur saja, tidak sedikit kerugian yang dialami warga yang terdampak banjir, terlebih lagi bagi mereka yang mengungsi. Beritanya mungkin tentang rumah yang rusak, rumah yang terendam, dan rumah yang terdampak banjir. Tapi tentang perabotan, fasilitas rumah, kendaraan, hingga berkas-berkas pribadi kita tidak tahu.
Maka dari itulah, baik Nadiem maupun Pemerintah Daerah sebaiknya juga memperhatikan sekolah-sekolah yang terdampak banjir secara rinci. Tidak sekadar sekolahnya saja, melainkan juga keadaan siswa, guru, ruang kelas, hingga akses jalan menuju sekolah.
Prioritasnya adalah keselamatan siswa dan juga keselamatan guru/tenaga kependidikan. Kondisi sekolah sudah sehat, bersih, stabil atau belum. Jika belum, ada baiknya PBM di sekolah ditunda daripada nanti siswa dan pihak sekolah tertimpa penyakit.
Seirama dengan itu, Nadiem menghimbau bahwa dalam situasi darurat bencana, sebaiknya sekolah diliburkan terlebih dahulu.
"Selama sekolah diliburkan, guru dapat memberikan tugas-tugas kepada murid sesuai dengan kondisi di lapangan." Ucap Nadiem dalam siaran pers diterima Kompas.com, Jumat (03/01/2020).