Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ular Masuk Rumah dan Tak Mau Diusir? Sebaiknya Dibunuh Saja

21 Desember 2019   14:58 Diperbarui: 21 Desember 2019   16:34 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
llustrasi ular berbisa yang memiliki warna putih di punggungnya. (wikipedia.org)

Akhir tahun 2019, sepertinya melahirkan banyak fenomena-fenomena yang tidak biasa bahkan cenderung bertajuk bencana. Beberapa daerah yang sudah kebanjiran dan tertimpa tanah longsor menandakan bahwa musim penghujan telah tiba.

Selain itu, hewan buas nan berbahaya seperti ular juga mulai keluar dari sarangnya. Banyaknya air dan mulai gemburnya tanah seakan-akan menjadi ladang bagi ular untuk berkembang biak.

Dan yang membuat fenomena kedatangan ular ini cukup aneh adalah ular-ular banyak turun ke tempat-tempat keramaian yang sejatinya bukanlah tempat persembunyian yang efektif bagi ular.

Ular-ular Berbahaya Mulai Meresahkan

Baru-baru ini ditemukan 31 ekor anakan ular kobra berkeliaran di lingkungan Masjid At Takwa Perum Griya Adi Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Sontak saja penemuan ini menjadikan masyarakat begitu resah.

Dan yang mengagetkan adalah anak-anak ular kobra ini juga ditemukan di lipatan karpet imam masjid saat hendak shalat Ashar, tepatnya dibalik sajadah imam.

Hal ini menunjukkan betapa liarnya ular-ular kobra ini berkeliaran. 31 ekor bukanlah angka yang kecil, terlebih lagi jika keberadaan ular-ular ini berada di sekitar lingkungan masjid yang sejatinya selalu ramai dikunjungi umat Islam.

Di lain tempat, ada pula ular kobra dan ular sanca yang mengusik ke perkantoran. Tepatnya di Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Jalan Jatinegara Kaum, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Kedua ular ini ditemukan saat pegawai kantor sedang melakukan kerja bakti pada Sabtu (19/12/2019) pagi. Ular yang ditemukan bersembunyi di dalam tanah ini bukanlah anak ular, atau benih ular yang baru menetas. Bayangkan saja, panjangnya sampai 4 meter untuk ular sanca.

Sungguh berbahaya jika ular-ular sejenis dibiarkan merajalela dan meresahkan masyarakat. Terlebih lagi, masih banyak pemberitaan penemuan ular-ular berbisa ditempat lain terutama di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Agaknya fenomena ini akan menambah kekhawatiran sebagian besar masyarakat, terlebih lagi bagi mereka yang selama ini bekerja di sawah atau kebun. Terang saja, baik sawah atau kebun merupakan salah satu tempat persembunyian yang aman bagi ular-ular.

Di perkebunan aren dan kopi misalnya. Setiap kali musim hujan datang, ular-ular sering bersembunyi ditumpukan sampah dedaunan kopi atau rumput-rumput di sekitar kopi yang mulai padat dan meninggi.

Baik ular-ular yang berbisa maupun sekadar ular sampah beberapa kali terpotong badannya oleh arit karena tidak sengaja saya bunuh saat merumput di kebun kopi.

Tapi, hari ini kebanyakan ular berkeliaran di keramaian bahkan mulai masuk rumah. Tentu saja ini menambah kekhawatiran kita, terutama bagi keluarga yang anaknya masih kecil-kecil. Hingganya, harus ekstra hati-hati dan memeriksa segala sudut rumah yang memungkinkan jadi tempat bersarangnya ular.

Tapi, jika memang ular-ular ini sudah terlanjur masuk rumah, bagaimana? Apakah perlu untuk langsung kita bunuh, atau terlebih dahulu diusir hingga keluar rumah?

Jika sudah berbicara soal ular, apalagi ular yang berbisa maka kita harus serba waspada. Kurang hati-hatinya kita dalam bersikap malah akan merugikan dan mencelakakan diri kita sendiri.

Usir Ular yang Masuk Ke Rumah, Jika Tak Mau Pergi Maka Bunuhlah

3 tahun yang lalu, rumah kami juga pernah kedatangan ular pada malam hari. Dua kali tepatnya, ular masuk dari sisi belakang rumah. Dua kali kedatangan ular, dua kali pula ular itu terbunuh. Terang saja, ular itu sudah diusir oleh ayah saya menggunakan kayu kopi namun tidak kunjung mau pergi.

Waktu itu ular yang pertama cukup besar, warnanya hitam, dan panjangnya lebih dari satu meter. Entah ular apa itu, kami tidak terlalu mengetahuinya. Untuk ular yang kedua, ukurannya relatif kecil, tidak sampai satu meter, tapi tetap kami bunuh.

Lalu, sebenarnya bolehkah ular yang masuk ke rumah untuk segera dibunuh?

Dalam Islam, kedatangan ular ada kaitannya dengan jin yang masuk ke rumah. Mengenai hukumnya, Ustaz Adi Hidayat memaparkan 4 pandangan ulama yang salah satunya didasarkan pada hadis riwayat Muslim No. 2236:

  1. Boleh membunuh ular yang masuk ke rumah tanpa peringatan atau diusir terlebih dahulu.
  2. Ular yang masuk ke rumah diperingatkan (diusir) dulu sampai 3 kali. Jika tidak kunjung pergi maka boleh dibunuh.
  3. Boleh membunuh ular yang masuk jika berada di luar rumah kota Madinah. Jika ular itu masuk rumah di daerah Madinah, maka sebaiknya diusir saja.
  4. Ular yang boleh dibunuh adalah ular yang bergaris putih dibelakangnya dan ular yang berekor pendek. Kedua tanda ini merupakan ciri-ciri ular yang berbisa.

Perbedaan tentang hukum membunuh ular ini utamanya didasarkan pada hadis yang menerangkan bahwa jin pernah berjanji kepada Nabi Muhammad bahwa mereka tidak akan pernah menampakkan diri di rumah orang beriman.

Dari 4 pandangan ini, Ustaz Adi Hidayat menerangkan bahwa pandangan yang terkuat tentang boleh atau tidaknya membunuh ular adalah usir dulu ular tersebut baik dengan sapuan atau dengan cara-cara mengusir ular yang dianjurkan. Jika ular tidak kunjung pergi, maka boleh dibunuh karena bisa jadi itu adalah jin kafir.

Ilustrasi ular kobra, salah satu ular berbisa yang memiliki ciri ekor pendek. (cnnindonesia.com)
Ilustrasi ular kobra, salah satu ular berbisa yang memiliki ciri ekor pendek. (cnnindonesia.com)

Walaupun demikian, jika memang ular yang masuk ke dalam rumah adalah ular yang memiliki ciri-ciri bergaris putih maupun berekor pendek alias berbisa, maka sebaiknya dibunuh karena itu sangat membahayakan.

Belum tentu nanti dengan diusir ular itu bisa segera pergi. Jangan-jangan malah pengusir ular yang terkena bisanya. Maka dari itu untuk menjaga keselamatan, lebih baik ular itu dibunuh.

Dan, karena kita tidak tahu kapan ular itu akan datang ke rumah serta dari mana ular akan masuk, kita perlu melakukan pencegahan. Minimal tentang kebersihan di dalam rumah terlebih dahulu.

Periksa setiap sudut atau gudang di dalam rumah, siapa tahu ada bekas bangkai-bangkai hewan seperti tikus maupun cicak yang akan memancing ular untuk datang.

Kemudian bersihkan pula rumput-rumput dan tumbuhan belukar di dekat rumah, karena makin padat atau tebal belukar itu, makin besar peluang untuk ular berkembang biak di sana.

Dan terakhir, periksa pula tumpukan-tumpukan sampah dan daerah-daerah yang kotor di dekat rumah. Sampah berupa dedaunan sebaiknya dikubur saja dan sampah-sampah non-organik dibuang ke tempatnya, jangan dibiarkan menggunung.

Tidak mengapa kita sedikit repot di musim penghujan ini. Mencegah memang kedengarannya begitu rumit dan serba melelahkan, tapi itu harus dilakukan karena ular sangat berbahaya dan menyangkut kepada keselamatan hidup seseorang.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun