Pamer termasuk bentuk dari sakit hati? Tentu saja, karena orang yang pamer ingin sekali menunjukkan kehebatan dirinya, kelebihan dirinya, serta penegasan bahwa dirinya lebih baik dari orang lain. entah itu dengan harta, gaya hidup, bahkan tingkat keimanan sekalipun.
Hal-hal ini menunjukkan alibi bahaya bagi anak muda karena penyakit hati susah diobati. Beda dengan luka fisik yang 2-3 hari kering, luka di hati bisa dibawa sampai mati. Upps, maafkan, maafkanlah!
Atau, lebih enak sakit hati daripada sakit gigi? Sering dibolak-balik oleh beberapa orang. nyatanya, jika gigi sakit tinggal dicabut, tapi jika hati yang sakit, mau dicabut juga? Wah, benar-benar tidak punya hati, ya! Hahaha
Lalu, bagaimana menghindarinya? Bagaimana pula mengobatinya?
Pertama, jangan "baper" alias bawa perasaan. Orang sukses di waktu muda jangan kita iri, tapi kita saingi. Orang lebih berpunya dari kita, jangan kita iri tapi kita syukuri. Dan jika sedang banyak masalah harus dihadapi, jangan malah kabur dan menyebar api.
Kedua, mintalah kelapangan hati dengan Dia yang menciptakan hati dan perasaan. Caranya? Meningkatkan kualitas iman selagi masih muda, sembari melantunkan doa berikut:
"Wahai Dzat yang maha membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati kami untuk selalu taat kepada-Mu". HR. Muslim.
Yang muda yang beriman dan berakhlak mulia, pasti semua orang suka. Tidak sekadar disukai orangtua dan teman, melainkan juga disukai oleh negara. Karena itulah cita-cita pendidikan kita, bukan?
Isi Masa Muda dengan Hobi dan Prestasi
Hobi yang positif dan prestasi yang mantap? Ini baru namanya anak muda. Nantilah cerita tentang nongkrong-nongkrong yang unfaedah. Nanti pula berkisah tentang keburukan teman sewajat yang merusak hati. Jawab dulu pertanyaan, sudah mulai merakit cita hari ini?
Harusnya sudah mulai, karena jika belum merakit kapan kita akan berangkat untuk menggulung ombak kehidupan yang keras itu.